Barack Obama, kandidat presiden dari Partai Demokrat diproyeksikan akan memenangkan pemilu presiden AS dan akan menjadi warga kulit pertama yang berkuasa di Gedung Putih setelah memenangkan suara di wilayah-wilayah pemilihan yang penting.
Untuk sementara, Obama unggul di Vermont, Connecticut, New Hampshire, Pennsylvania, New Jersey, Illinois, Maine, Distrik Colombia, Delaware, Maryland dan Massachussets. Sedangkan rivalnya dari Partai Republik John McCain unggul di Kentucky, West Virginia, South Carolina, Oklahoma, Tennessee, Georgia, Alabama dan Arkansas.
Media-media AS memprediksikan Obama bakal unggul di 19 negara bagian termasuk daerah pemilihan Ohio dan New Mexico, daerah pemilihan yang cukup penting untuk menambah dukungan suara bagi Obama.
Dalam sistem pemilihan presiden di Amerika, presiden yang terpilih bukan berdasarkan perolehan mayoritas suara, tapi berdasarkan perolehan suara dari elektoral college, dewan pemilih dari setiap negara bagian. Kandidat presiden dinyatakan menang jika berhasil mengumpulkan 270 dukungan suara dari 538 suara dewan perwakilan itu.
Sekitar 130 juta rakyat AS terdaftar sebagai peserta pemilu presiden AS tahun ini. Sejak tempat-tempat pemungutan suara dibuka hari Rabu pagi kemarin, rakyat AS berduyun-duyun memberikan suara pada dua kandidat yang bertarung dalam pemilu yang dilaksanakan di tengah krisis terburuk yang pernah dialami AS.
Mata dunia juga kini tertuju pada pemilu presiden AS. Ada yang optimis dan ada yang skeptis dengan kedua kandidat presiden AS, terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintahan AS setelah presiden baru nanti terpilih. Mampukan pemimpin baru nanti menjadikan AS sebagai negara yang membawa kedamaian bagi masyarakat dunia.(ln/aljz/aby)