Hasil final resmi dalam pemilu parlemen putaran terakhir di Bahrain menunjukkan, kaum Islamis yang menguasai kursi parlemen. Kaum Islamis, baik Al-Ikhwan maupun Salafi dan pro Syiah menyingkirkan dominasi Partai Amal Wathani Demokrati yang menjadi rumah bagi kalangan kiri, nasionalis dan kelompok Independen.
Dalam hal ini, partai Al-Wafaq yang merupakan partai kalangan Syiah menempati posisi pertama mendapat suara terbanyak, disusul oleh partai Al-Mimbar Al-Islami yang merupakan perpanjangan tangan Al-Ikhwan Al-Muslimun dan Partai Al-Ásala beraliran Salafi.
Di sejumlah distrik, Al-Mimbar Al-Islami dan Al-Ásala melakukan koalisi untuk mengalahkan kompetitor mereka. Wal hasil, kursi parlemen yang direbut Al-Mimbar berjumlah 7 kursi, sementara Al-Ásala 5 kursi, sehingga total perolehan kursi Al-Ikhwan dan Salafi menjadi 12 kursi, ditambah satu kursi dari tokoh salafi independen bernama Jasim Saidi. Sedangkan Al-Wafaq, partai besar berbasis kaum Syiah memenangkan 17 kursi. Dengan demikian, dari total kursi berjumlah 40, sebanyak 32 kursinya dikuasai oleh kelompok Islamis.
Al-Wafaq untuk pertama kalinya mengikuti pemilu di negara yang mayoritas adalah umat Syiah namun diperintah oleh minoritas Sunni. Menurut Lembaga Tinggi Pemilu, tingkat kesertaan masyarakat pada putaran kedua pemilu kali ini mencapai 69%, dan dalam pemilu distrik mencapai 61%. Prosentase ini menunjukkan adanya peningkatan keterlibatan masyarakat dibanding pemilu putaran pertama di tahun yang sama, yang hanya diikuti oleh 26% saja. Sementara pemilu tahun 2002 diikuti 43% pemilih. (na-str/iol,bbc)