Pemerintah Mesir telah menunda langkah untuk membubarkan demonstrasi para pendukung Mursi , untuk “menghindari pertumpahan darah,” kata sumber-sumber keamanan.
Al Jazeera , melaporkan dari Kairo, mengatakan bahwa keputusan untuk tidak membubarkan para pengunjuk rasa pada hari Senin terjadi setelah ada beberapa kebocoran kepada media tentang kemungkinan intervensi dari pasukan keamanan dan kelompok yang lebih besar mulai menghadiri demonstrasi pro-Morsi.
“Sebuah sumber keamanan mengatakan bahwa dengan jumlah pengunjuk rasa yang membesar, angkatan bersenjata memutuskan untuk tidak bergerak ke arah kamp-kamp ini” kata wartawan Aljazeera.
Sepanjang demonstrasi protes yang berjalan terus, pemerintahan Mesir sementara, Perdana Menteri Hazem el-Beblawi, Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim dan Menteri Pertahanan Abdel Fattah al-Sisi bertemu dengan Presiden interim Adly Mansour.
Al Jazeera , melaporkan dari Kairo, mengatakan pertemuan berlangsung para pemimpin interim fokus pada tiga isu utama dalam agenda politik, rencana untuk membubarkan demonstrasi pro-Morsi, krisis di semenanjung Sinai, dan penggantian 17 gubernur yang ditunjuk oleh Mursi pada hari Selasa.
Pasukan keamanan Mesir telah bersiap-siap untuk mengepung para pendukung Morsi, dan para demonstran bersiap untuk hadapi langkah operasi keamanan pemerintah.
Sementara itu, pengadilan Mesir mengatakan pihaknya memperpanjang penahanan Mursi itu untuk 15 hari kedepan sambil menunggu penyelidikan kolaborasinya dengan gerakan Hamas Palestina. (Aljazeera/Dz)