Pemerintah Mesir mengancam untuk memblokir pintu masuk ke lokasi protes pro Mursi , presiden yang digulingkan.
Pemerintah Mesir memohon kepada pemerintahan AS untuk mengkoordinasi negara-negara Teluk untuk membantu krisis politik Mesir.
Akhir pekan lalu, wakil sekretaris negara AS , William J. Burns, tiba di sini untuk membahas konflik dengan para pejabat pemerintahan transisi Mesir, tapi menolak untuk bertemu dengan Mursi, dan di lokasi lainnya , Menteri Luar Negeri John Kerry berunding di London dengan Abdullah bin Zayed al Nahyan-, menteri luar negeri dari Uni Emirat Arab.
“Kami akan bekerja sangat keras untuk membawa semua pihak bersama-sama untuk menemukan resolusi damai yang tumbuh dari demokrasi dan menghormati hak-hak setiap orang,” kata Mr Kerry.
Tampil untuk meredam komentar yang dibuatnya Kamis lalu bahwa militer Mesir telah “memulihkan demokrasi,” Mr Kerry meminta kedua belah pihak untuk bekerja ke arah kompromi.
“Pemerintah sementara memiliki tanggung jawab terhadap demonstran, untuk memberi mereka ruang untuk dapat menunjukkan demonstrasi damai,” katanya. “Tapi pada saat yang sama para demonstran memiliki tanggung jawab untuk tidak menghentikan proses melanjutkan (pemerintahan) Mesir.”
Selama pekan lalu, Mr Kerry telah berhubungan dengan pejabat tinggi dari negara-negara Teluk, termasuk para pemimpin dari Uni Emirat Arab, yang telah menawarkan bantuan keuangan yang sangat murah hati kepada pemerintah sementara.
Para pejabat Ikhwanul Muslimin secara terbuka telah menunjukkan tuntutan mereka bahwa syaratnya adalah Mursi harus dikembalikan jabatannya dan telah mengkritik Amerika Serikat untuk tidak mendefinisikan intervensi militer sebagai kudeta.
Seorang juru bicara Ikhwanul Muslimin, Jihad el-Haddad, menuduh Amerika Serikat terlibat aktif dalam penggulingan pemerintahan Mursi itu.
“Rakyat Amerika harus melawan pemerintahannya yang merusak nilai-nilai mereka dalam mendukung tirani dan kediktatoran,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Televisi pemerintah Mesir mengumumkan bahwa pasukan keamanan direncanakan akan mengurung dan memblokir akses ke lokasi utama demonstrasi pro-Morsi di Nasr City, sebuah lingkungan di Kairo. (Nyt/KH)