Perdana Menteri Irak mendukung tindakan keras militer Mesir terhadap pendukung presiden terguling Mohamed Mursi dalam sebuah pernyataan Minggu, pernyataan terbaru terbaru dari pemimpin Syiah Irak untuk mendukung operasi militer Mesir.
Nuri al-Maliki awalnya meminta “menahan diri” tetapi ia mengatakan pemerintahan Baghdad berdiri dibelakang pemerintah Mesir, menggambarkan gerakan militer terhadap Ikhwanul Muslimin adalah sebagai upaya untuk menegakkan hukum dan ketertiban.
“Kami berdiri kuat dengan pemerintah Mesir dalam langkah-langkah untuk menegakkan aturan hukum dan keamanan dan perdamaian di seluruh Mesir,” kata perdana menteri Irak dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Maliki mengatakan kekerasan yang sedang berlangsung di Mesir, yang telah menewaskan lebih dari 750 orang dalam empat hari, adalah hasil dari adanya konspirasi yang menargetkan keinginan rakyat Mesir”.
Dia juga menyerukan untuk “menahan diri maksimum” dan meminta kelompok politik di negara itu untuk mengambil bagian dalam dialog agar “menghindari perpecahan sektarian”.
Negara-negara Arab telah secara terbuka mendukung tindakan keras militer terhadap Ikhwanul Muslimin , para analis mengatakan sebagian besar pemimpin Arab secara diam-diam mendukung gerakan militer yang mematikan di Mesir karena mereka takut pengaruh pertumbuhan gerakan Ikhwan sejak pergolakan Arab Spring.
Tentara Mesir, langsung atau tidak langsung telah berkuasa sejak 1952. (Arby/Dz)