Pemerintahan Koalisi Anti Islam di Belanda?

Pemimpin Liberal Belanda mengatakan ia ingin melakukan pembicaraan tentang koalisi dengan partai anti-Islam, yaitu Partai Kebebasannya Wilders.

Partai Liberal Belanda memperpanjang waktu undangan pertemuan, sampai hari Selasa kepada partai anti-Islam, yaitu Partai Kebebasan, yang tujuannya untuk membahas pembentukan pemerintah koalisi. Gagasan koalisi antara partai yang anti Islam itu, telah menimbulkan kekhawatiran menyebarnya Islamaphobia dan diskriminasi terhadap orang-orang Muslim di seluruh Eropa.

Pemimpin Partai Liberal Mark Rutte mengatakan dia ingin mencoba lagi untuk bertemu dan membuat perjanjian dengan pemimpin Partai Kebebasan Geert Wilders, seperti dikutip oleh Reuters.

Partai Liberal yang berhaluan kanan memenangkan pemilu 9 Juni lalu, dengan meraih 31 kursi di 150 kursi majelis rendah parlemen, sementara Partai Kebebasan mendapat keuntungan terbesar dan mendapat 24 kursi dalam pemilu yang lalu.

Wilders – dengan partainya ingin melarang Al-Quran, Kitab Suci umat Islam – adalah mantan anggota partai Liberal yang terang-terangan menentang imigran Muslim. Dia ingin melarang semua imigran muslim masuk ke negara Barat.

Rutte dan Wilders telah menghasut kebencian terhadap umat Islam, dalam beberapa pekan ini dengan mengadakan pembicaraan setelah pemilu, tapi usahanya tidak bisa meyakinkan Demokrat Kristen untuk bergabung dengan mereka dan membentuk pemerintahan mayoritas.

Nampaknya, tidak ada pihak lain yang akan mempertimbangkan pembicaraan dengan Wilders. Karena sikap Wilders yang penuh kontroversi dan menimbulkan pertentangan serta akan menimbulkan dampak politik dan ekonomi bagi Belanda. (m/wb)