Lembaga-lembaga bantuan berbasis agama Kristen, selama ini ternyata menjadi lembaga yang paling banyak menerima bantuan dana dari pemerintahan George W. Bush.
Pada tahun fiskal 2005, dana untuk pelayanan sosial yang jumlahnya lebih dari 2, 1 milyar dollar, sebagian besar disalurkan ke organisasi-organisasi berbasiskan agama, terutama agama Kristen.
Fakta ini diungkap oleh surat kabar Boston Globe. Dalam artikel di surat kabar itu disebutkan, organisasi-organisasi berbasis agama Kristen yang beroperasi di luar AS, menerima sekitar 98, 3 persen dari kontrak dan total dana bantuan yang dianggarkan pemerintahan federal selama tahun fiskal dari tahun 2001-2005.
Pada tahun 2003, hanya dua organisasi Islam dan dua organisasi Yahudi yang mendapat bantuan dari anggaran tersebut. Dua organisasi Islam itu adalah, Islamic Unity Center di Texas menerima bantuan sebesar 18. 413 dollar lebih untuk program Justice Life Connection dan Islamic Circle of North America Relief yang berbasis di New York menerima bantuan sebesar 6. 750 dollar.
Boston Globe menyatakan, sejak Bush mencanangkan program Faith Based and Community Initiative pada 2001, anggaran dana bantuan lebih banyak disalurkan ke organisasi-organisasi bantuan yang berbasis agama Kristen. Inisiatif yang disebut Bush sebagai "perintah lembaga eksekutif" itu sendiri kemudian menjadi bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS pada 7 Maret 2006.
"Kongres tidak bereaksi, maka saya menandatangani inisiatif eksekutif, yang artinya saya menentukan sendiri keputusan itu, " kata Bush saat itu.
Lantas organisasi Kristen mana saja yang paling banyak menerima bantuan dari pemerintahan Bush? Salah satunya adalah organisasi Operation Blessing yang dipimpin oleh para tokoh evangelis dan Pat Robertson.
Menurut artikel di Virginian-Pilot, dalam dua tahun, organisasi ini menerima bantuan dana dari pemerintah yang nilainya berkisar antara 108 ribu dollar sampai 144 juta dollar. Dana itu digunakan Operation Blessing untuk memberikan bantuan bagi program nutrisi di Afrika Selatan sampai korban tsunami di Indonesia, serta program-program sosial lainnya di AS.
Dalam memberikan bantuan paket makanan di AS dan di luar AS, organisasi ini kerap mencantumkan ayat-ayat dalam alkitab di paket bantuannya.
Bush sangat mendukung aktivitas Operation Blessing. "Tuhan memberkati Anda yang mendukung Operation Blessing dalam misi bantuan ini, " kata Bush tentang organisasi itu.
Bagi Muslim AS, Pat Robertson bukan tokoh yang asing lagi. Pembawa acara televisi The 700 Club Christian, yang juga pendiri organisasi sayap kiri American Center of Law and Justice (ACLJ) ini, kerap mengeluarkan pernyataan anti-Islam dan anti-Muslim dalam acaranya. Ia juga salah satu tokoh yang menyerukan dukungan pada Bush dalam pemilihan presiden AS tahun 2004.
Organisasi Kristen lainnya yang cukup banyak menerima bantuan dana dari pemerintahan Bush adalah World Vision. Organisasi ini mengaku menerima dana bantuan sekitar 260 juta dollar pada tahun 2005, dalam bentuk hibah.
World Vision termasuk organisasi yang aktif memberikan bantuan bagi para korban tsunami di Indonesia. Wakil presiden World Vision Andrew Natsios, kini menjabat sebagai utusan khusus Presiden Bush untuk Darfur. Sebelumnya, Natsios pernah menjabat sebagai kepala USAID, lembaga AS yang memberikan bantuan kemanusiaan ke seluruh dunia.
Food and the Hungry, juga salah satu lembaga bantuan Kristen yang mendapat dana bantuan besar dari pemerintahan Bush. Menurut laporan Return of Organization Exempt from Income Tax Form 990, pada tahun 2005 organisasi ini menerima bantuan sebesar 34 juta dollar dari pemerintah AS, atau hampir setengah dari pemasukan organisasi tersebut dalam satu tahun.
Organisasi bergerak di bidang bantuan fisik maupun layanan spiritual, serta mensponsori 13 program bantuan untuk anak-anak di 13 negara, termasuk negara-negara yang memiliki penduduknya Muslim dengan jumlah besar seperti Ethiopia dan Bangladesh.
Agenda Tersembunyi
Fakta bahwa pemerintahan Bush cenderung memberikan anggaran dana bantuan ke organisasi-organisasi Kristen, dikritik oleh Rob Boston, asisten direktur lembaga Communications of Americans United for the Separation of Church and State.
Boston mengakui ada beberapa organisasi berbasis agama yang performanya cukup bagus. Namun menurutnya, organisasi berbasis agama selayaknya hanya menerima bantuan dari para donatur saja.
Ia mengkritik organisasi-organisasi evangelis yang kerap memiliki agenda tersembunyi dalam memberikan bantuan, yaitu upaya menarik orang yang ditolongnya untuk mengikuti agama mereka.
"Pemerintahan Bush telah menyampaikan pesan-pesan yang kontradiktif. Mereka mengatakan tidak tertarik untuk menarik orang menjadi seorang evangelis, tapi mereka membantu organisasi yang melakukan itu, " tukas Boston.
Boston Globe dalam artikelnya belum lama ini mengungkap adanya sejumlah staff Food for the Hungry yang meng-Kristen-kan warga dalam satu desa di Kenya setelah melakukan "operasi" nya selama tujuh tahun.
"Umumnya, sejumlah organisasi lebih tertarik untuk menyebarkan agama daripada memberikan layanan bantuan, " tambah Rob Boston.
Kritikan serupa juga dilontarkan Annie Laurie Gaylor, co-presiden Freedom from Religion Foundation yang berkantor di Wisconsin. "Kami tidak mempermasalahkan jika organisasi-organisasi ini membuat rekening terpisah, tidak menggunakan simbol-simbol agama dan tidak melakukan upaya menarik orang masuk ke agama mereka, " ujar Laurie yang secara khusus mengkhawatirkan aktivitas Pat Robertson bersama lembaga Operation Blessing-nya.
Pada Juni 2004, organisasi tempat Laurie bernaung sempat mengajukan gugatan atas pembentukan lembaga Faith based and Community Initiative yang diprakarsai Bush. (ln/iol)