Pemerintah Tunisia mencabut kewarganegaraan janda Yasser Arafat, Suha Arafat. Namun pemerintah Tunisia tidak memberikan alasan mengapa status naturalisasi Suha dicabut.
Surat kabar al-Quds al-Arabi yang berbasis di London, edisi Senin (13/8) menyebutkan, pemerintah Tunisia mengeluarkan dekrit khusus pencabutan kewarganegaraan Suha sejak pekan kemarin. Dekrit tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Tunisia Zine El Abidine, tapi tak satupun media Tunisia yang memberitakan tentang dekrit ini.
Sumber-sumber yang dekat dengan aparat hukum di Tunisia mengungkapkan, dengan pencabutan status kewarganegaraannya, Suha Arafat kehilangan hak-hak moral dan materialnya.
Sejak Arafat wafat pada tahun 2004, Suha bersama anak perempuannya tinggal di Tunisia. Pada September 2006, Suha mendapatkan status sebagai warga negara Tunisia.
Menurut surat kabar berbahasa Arab al-Hayat yang juga berbasis di London, Suha sudah meninggalkan Tunisia sejak bulan Juli kemarin. Sedangkan menurut al-Quds al-Arabi, Suha baru beberapa minggu yang lalu meninggalkan Tunisia dan kini menetap di Malta. Laporan surat kabar itu menyebutkan, Suha meninggalkan Tunisia karena terlibat pertikaian bisnis dengan sejumlah rekanan bisnisnya di negeri itu.
Sementara itu sebuah situs di Tunisia memberitakan bahwa Suha Arafat diam-diam menikah dengan ipar laki-laki Presiden Ben Ali pada musim panas kemarin. Namun Suha membantah berita itu.(ln/albw)