Antrian panjang terjadi di kantor-kantor imigrasi Suriah, setelah menteri dalam negeri Suriah mengumumkan peraturan baru yang isinya menyatakan Suriah bersedia menerima para pengungsi Irak.
Pengumuman itu disambut gembira gembira oleh para pengungsi yang sebelumnya resah atas nasib dan masa depan mereka. Mereka pun menghubungi kerabat dan sahabat untuk mengabarkan pengumuman baru itu.
Situs Middle East Online melaporkan, setelah pengumuman itu, antrian panjang terjadi di tiga kantor imigrasi di Suriah, yaitu di al-Barameka, Al-Muhajirin dan Merga. Mereka adalah warga Irak, individu maupun keluarga yang sedang menunggu gilirian mendapatkan surat-surat keimigrasian.
"Saya sudah berdiri di sini berjam-jam. Tapi ini lebih baik buat saya daripada kembali ke Irak. Kantor imigrasi akan memberi izin tinggal di Suriah bagi saya dan anak-anak selama tiga bulan lagi, " kata seorang ibu dengan tiga anaknya.
Ia menyakan sangat berterimakasih pada pemerintah Suriah yang sudah mau mempertimbangkan persoalan yang dihadapi para pengungsi Irak.
Kegembiraan juga tampak di wajah seorang pemuda Irak yang baru tiba di Suriah beberapa hari yang lalu. Ia berhasil mendapatkan izin tinggal selama 15 belas hari.
"Ketika passport saya mendapat stempel untuk 15 hari, saya merasa hancur karena harus meninggalkan Suriah selama sebulan setelah izinnnya habis. Padahal saya berencana baru akan pulang ke rumah jika situasi di sana sudah membaik. Tapi setelah ada peraturan baru, saya merasa lega karena mereka bisa memberi izin perpanjangan tinggal sampai tiga bulan, " kata pemuda tadi.
Bagi pengungsi Irak, Suriah kini menjadi rumah kedua mereka. Mereka tinggal di sekitar kota Damaskus. Di kota ini, sekarang banyak terlihat toko-toko dengan mengambil nama-nama kota di Irak. Ketika berada di tempat ini, orang akan merasa seperti berada di kota Baghdad atau kota-kota Irak lainnya.
Para pengungsi Irak ini ke Damaskus dengan melewati perbatasan-perbatasan. Mereka mencari perlindungan dan kehidupan baru di Suriah, karena situasi yang tidak aman dan peperangan di Irak.
Diperkirakan, ada lebih dari 800 ribu pengungsi Irak di Suriah, sejak invasi AS ke Negeri 1001 Malam itu pada bulan April 2003. (ln/MiddleEast)