Para pakar lingkungan di Arab Saudi meminta otoritas berwenang kerajaan memberikan perhatian pada kondisi lingkungan pada saat musim haji, seperti mereka memberikan perhatian yang besar pada masalah keamanan, kenyamanan, akomodasi dan lalu linta para jamaah haji.
Surat kabar Al-Riyadh edisi Rabu (4/1), memuat laporan tentang kekhawatiran sejumlah pakar lingkungan akan bahaya polusi besar pada saat musim haji jika tidak segera dilakukan langkah-langkah pencegahan.
Salah seorang pakar lingkungan Usama Pandah menyatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya tingkat polusi lingkungan saat musim haji.
"Contohnya, para jamaah yang mengunjungi tempat-tempat suci, mereka menimbulkan dampak kerusakan lingkungan karena meninggalkan sampah cair dan padat dalam jumlah yang besar, " ujarnya.
Selain itu, "Mereka juga menyebabkan banyaknya produksi karbon monoksida yang bisa mengganggu pernapasan dan rasa sakit di bagian dada."
Padatnya manusia, tingginya tingkat kebisingan suara, debu, zat buangan dari kendaraan bermotor dan kebocoran dari tangki-tangki air yang terjadi selama berhari-hari pada saat musim haji, adalah beberapa faktor yang menimbulkan polusi dan kerusakan lingkungan pada level yang berbahaya.
Menurut Pandah, selama ini orang mungkin berpikir bahwa sampah-sampah hanya berasal dari sisa-sisa makanan dan sisa-sisa buangan lainnya yang akan diangkut dengan truk-truk sampah.
Otoritas penyelenggara haji kerajaan Arab Saudi, sudah berupaya memberikan penyadaran pada para jamaah haji untuk selalu memperhatikan kebersihan lingkungan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyebarkan buklet-buklet yang berisi penjelasan bahwa mereka bisa menimbulkan polusi lingkungan dan instruksi bagaimana cara menghindarinya. Buklet-buklet itu disebarkan di Mina, Muzdalifah dan Arafah.
Instruksi agar para jamaah haji menjaga kebersihan lingkungan difokuskan pada sampah-sampah yang mengandung, nitrat oksida, sulfur dan zat-zat yang bisa menimbulkan kerusakan lingkungan. Otoritas haji Arab Saudi juga mengeluarkan sejumlah instruksi bagi para jamaah agar sebisa mungkin menghindari kepadatan jamaah, tidak terlalu lama di terowongan-terowongan, menjaga agar tempat mereka tinggal memiliki ventilasi udara yang baik dan mengantisipasi kondisi cuaca yang dingin pada musim haji tahun ini.
Para sopir kendaraan juga diminta mematikan mesinnya jika mereka sedang terjebak dalam kemacetan lalu lintas.
Badan Meteorologi dan Lingkungan pemerintah Arab Saudi tak kurang ikut memberikan peringatan pada para jamaah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hujan dan banjir mendadak yang biasanya terjadi di kawasan Makkah. Para jamaah juga diingatkan akan kewajiban mereka sebagai Muslim untuk menjaga dan melindungi lingkungan serta ekologi, baik flora maupun fauna yang ada di tempat-tempat suci. (ln/arabnews)