Pemerintah Nigeria : Jilbab Itu Melanggar Hukum dan mengganggu Ketertiban Masyarakat

Hijab Ban Troubles Nigeria MuslimsKelompok Muslim terkemuka Nigeria telah mengutuk pelarangan jilbab atas siswi Muslim di semua sekolah umum Lagos.  Ia menyebutnya sebagai pelanggaran hak-hak dasar para siswa untuk mempraktekkan agama mereka.

“Sebagai alumni Muslim dari seluruh negeri dan di luar negeri, kami belum mendengar adanya negara atau sekolah yang menyatakan mengenakan Hijab menyebabkan kebingungan masyarakat atau menyebabkan pelanggaran hukum dan ketertiban,” kata Obafemi Awolowo  , anggota Asosiasi Muslim  ( UNIFEMGA) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh surat kabar Premium Times.

“Pemerintah negara Lagos, atau Kementerian pasti mengetahui bahwa siswi perlu memakai Jilbab ketika mereka sholat atau membaca Al-Qur’an, mengapa mereka tidak melarang pemakaian Hijab untuk semua waktu,” pernyataan yang ditandatangani oleh kelompok Presiden Nasional, Prof Wahab Egbewole dan Abdur-Rahman Balogun, National Public Relations officer, menambahkan.

Para pemimpin Muslim mengatakan bahwa pelarangan jilbab melanggar hak-hak keagamaan mahasiswa Muslim sebagaimana diuraikan dalam Konstitusi.

“Kami ingin mengatakan dengan tegas bahwa bahkan dalam demokrasi maju, hak ini dijamin siswa perempuan Muslim untuk berpakaian sesuai dengan iman” mereka.

Islam melihat jilbab sebagai kewajiban agama dalam  berpakaian, bukan simbol yang menampilkan afiliasi terhadap golongan politik apapun.

Pakaian Muslim telah menjadi perhatian di Negara itu  sejak Prancis melarang jilbab di sekolah umum pada tahun 2004. Sejak itu, beberapa negara bekas jajahan Prancis telah mem-beo untuk mengikuti kebijakan itu.

“Ini tidak dapat diterima dan sangat menggelikan , bila yang mengenakan Hijab akan menciptakan kebingungan dan melanggar hukum seperti yang diklaim oleh pemerintah,” kata UNIFEMGA dalam pernyataannya.

“Hal ini sebenarnya merupakan penghinaan pada iman kita menyamakan jilbab dengan kebingungan atau melanggar hukum.

Mereka juga mengecam anjuran pemerintah kepada umat Islam untuk segera  mendaftarkan anak mereka di sekolah swasta jika mereka ingin  tetap untuk mengenakan jilbab.

“Hal ini juga menghina iman kita untuk mengatakan bahwa umat Islam harus menyekolahkan anak mereka ke sekolah swasta jika mereka ingin tetap memakai jilbab!” Tambah pernyataan itu.

“Harus ditekankan bahwa sekolah-sekolah umum yang dikelola dari pajak kami dan tentunya kami memiliki hak untuk mendapatkan manfaat dari penggunaannya.”

“Kami lakukan protes bahwa pelarangan jilbab di sekolah negeri Lagos adalah melawan hak Muslim dan hak asasi manusia dan kami tidak akan membiarkan hak dasar kami untuk diinjak-injak.

“UNIFEMGA mendesak Pemerintah  Lagos untuk membatalkan keputusan ini yang tidak populer dan tidak beriman, demi kepentingan perdamaian, persatuan, harmoni, kesetaraan dan keadilan.”

Nigeria, negeri di Afrika , keberadaan Muslim disana sekitar 55%  dan Kristen 40 % dari 140 juta penduduk.

Ketegangan etnis dan agama telah memanas selama bertahun-tahun, didorong oleh kebencian dari  kelompok penduduk asli, sebagian besar beragama Kristen atau animisme, yang berlomba-lomba untuk menguasai lahan pertanian yang subur dari para migran dan pendatang dari bagian utara yang Muslim. (OI.net/Dz)