Pemerintah Inggris Akan Mengunjungi Kantor Ikhwanul Muslimin?

Bagaimana Jamaah Ikhwanul Muslimin sekarang sedang berjuang menghadapi tantangan internasional? Di mana Ikhwan selalu dilekatkan dengan persepsi yang negatif oleh masyarakat internasional. Seperti baru-baru ini sebuah lembaga ‘think-thank’ dari kalangan yang sangat anti Ikhwan yang berbasis di London telah melakukan tekanan terhadap pemerintah Inggris yang berencana akan melakukan kunjungan resmi ke kantor pusat Ikhwanul Muslimin di Cairo, Mesir.

Dibagian lain, seorang mantan pejagat CIA belum lama ini, yang melakukan kunjungan ke Mesir, memperingatkan kepada pemerintah bahwa Ikhwan akan menggunakan kekuatannya untuk membatalkan perjanjian perdamaian antara Mesir-Israel, yang ditandatangani oleh Presiden Anwar Sadat, tahun 1978. Pembatalan perjanjian perdamaian itu, sangat mengkawatirkan masa depan Israel. Sekarang pun tumbuh semangat dikalangan rakyat Mesir, yang terang-terangan menginginkan pembatalan perjanjian perdamaian Mesir-Israel.

Referendum baru-baru ini di Mesir justeru dianggap memperkuat posisi Ikhwanul Muslmin dan sebagai kekuatan oposisi terbesar di negeri itu, di nilai diuntungkan dengan hasil referendum yang akan dilanjutkan pemilihan parlemen dan presiden enam bulan ke depan. Ikwhan yakin akan mendapatkan 40 persen kursi di parlemen, dan ini merupakan kekuatan terbesar di parlemen.

Ikhwan bersama dengan kekuatan Salafi serta Sufi di Mesir mencoba bersatu untuk memenangkan pemilihan mendatang dalam sebuah agenda terbentuknya sebuah pemerintahan baru, yang bercorak sipil. Ini merupakan yang diinginkan kekuatan masyarakat sipil, yang mereka terlibat dalam gerakan revolusi dalam menjatuhkan Mubarak, yang sudah berkuasa selalam 32 tahun dengan sangat otokratis. (mh/ikb).