Pemerintah Chechnya tengah membangun masjid megah yang diklaim akan menjadi yang terbesar di kawasan itu setelah Al-Aqsa. Masjid yang terletak 10 km dari Yerusalem ini diklaim bisa menampung ribuan jemaah.
Menurut Russia Times akhir pekan lalu, mesjid ini tengah didirikan di kota Abu Gosh yang mayoritas penduduknya adalah etnis Muslim Chechen. Nama masjid ini sama seperti nama jalan tempatnya berdiri, yaitu Akhmad Kadyrov, mendiang Presiden Chechnya yang pro Rusia yang terbunuh tahun 2004 lalu.
“Ini akan menjadi masjid terbesar kedua setelah masjid suci Al-Aqsa. Dua menara telah dibangun,” kata anggota parlemen Chechnya, Adam Delimkhanov saat memantau konstruksi mesjid di desa itu.
Pemimpin Republik Chechen kali ini yang juga putra mendiang Akhmad Kadyrov, Ramzan Kadyrov, yang juga pro kebijakan rusia , mengatakan bahwa pembangunan mesjid ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan antara Chechnya dan Israel. Ramzan berjanji akan menyambangi Israel untuk meresmikan mesjid tersebut.
Pendanaan pembangunan mesjid diputuskan setelah penduduk lokal tidak mampu mengumpulkan dana membangun mesjid. Tidak disebutkan berapa dana yang dihabiskan membangun tempat ibadah ini.
Mesjid tersebut akan dibangun dengan arsitektur budaya Chechen. Selain untuk tempat ibadah, Ramzan mengatakan mesjid itu juga akan jadi tempat pendidikan bahasa dan perkenalan budaya bagi warga Chechen.
Keturunan Chechnya baru diidentifikasi di kota kuno Abu Gosh pada tahun lalu. Menurut penelusuran sejarah, mereka telah berada di tempat itu sejak permulaan abad ke-16 pada Kekhalifahan Ottoman. Etnis Chechen di wilayah ini kebanyakan keturunan dari pasukan elit Mamluk.
Karena kesetiaan dan pengabdian mereka, Kekhalifahan Ottoman memberikan mereka sebuah wilayah, yang sekarang adalah Abu Gosh. Sebanyak 7.000 penduduk keturunan Chechnya tinggal di kota ini. (viva/Dz)