Eramuslim – Pemerintah Berlin memutuskan pada Rabu (14/01) untuk memperketat larangan bepergian ke luar negeri bagi sejumlah jihadis Jerman yang diduga akan ikut berperang di Suriah dan Irak.
Dalam keterangan juru bicara Kanselir Angela Merkel, Steffen Seibert, mengatakan “kami perihatin atas peristiwa berdarah di ibukota Paris. Akan tetapi kita harus bangkit menghadapi ancaman terorisme internasional dengan semua sarana dan kakuatan yang kita punya sesauai dengan hukum demokrasi konstitusional.”
Perlu diketahui bahwa larangan ini merupakan salah satu cara awal yang diberlakukan pemerintah Berlin pasca 2 serangan berdarah di ibukota Paris pada Pekan lalu.
Rencananya Kanselir Angela Merkel akan membahas langkah-langkah keamanan baru untuk menghadapi ancaman keamanan teroris dengan anggota Parlemen Jerman dalam beberapa pekan mendatang
Sebenarnya pihak berwenang Jerman dapat langsung menyita paspor sejumlah warganya yang diduga jihadis, akan tetapi di bawah undang-undang baru mereka dapat menggunakan indentitas mereka untuk melakukan perjalanan ke Turki dan negara-negara yang tergabung dalam perjanjian Schengen di Uni Eropa.
Sementara itu dalam pernyataan terpisah, Menteri Dalam Negeri Thomas de Mesar mengatakan “sekitar 600 warga Jerman telah berpergian ke Irak dan Suriah dan 150-180 diantaranya telah kembali ke Jerman,” seperti dilansir badan intelejen Jerman. (Akhbarak/Ram)
—————–
Artikel ini bekerjasama dengan eramuslim digest :
Resensi Buku : Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah , Eramuslim Digest