Pemerintah Arab Saudi mulai hari Sabtu (14/1) kemarin mulai mengerjakan proyek perluasan dan pengembangan lokasi Jamarat di Mina. Pengerjaan itu diawali dengan diruntuhkannya jembatan menuju lokasi Jamarat yang kerap menimbulkan musibah bagi para jamaah haji.
"Tahap pertama perbaikan besar-besaran lokasi Jamarat di Mina dimulai pada hari Sabtu dan akan selesai serta siap digunakan pada musim haji tahun depan. Jembatan Jamarat selama ini menjadi area yang sangat sensitif pada saat pelaksanaan ibadah haji," kata Usamah Al-Bar, yang mengepalai pusat bantuan bagi para jamaah haji pemerintah Arab Saudi.
Jembatan Jamarat rencananya akan diganti dengan sistem pintu masuk dan keluar, termasuk pembangunan terowongan-terowongan di bawah tanah. Biaya perluasan dan pembaharuan lokasi jamarat ini menelan biaya sekitar 1, 12 milyar dollar AS. Pembangunan ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap dan akan diselesaikan dalam jangka waktu 3 tahun. Untuk tahap pertama akan diselesaikan jembatan dua tingkat dan pintu-pintu darurat yang diperuntukkan bagi para jamaah dan mobil-mobil ambulan.
Al-Bar mengatakan, pembaharuan jembatan Jamarat yang sudah berumur 32 tahun ini diharapkan bisa lebih baik dalam menampung para jamaah yang pada tahun ini saja jumlahnya mencapai 2,5 juta orang lebih. Jembatan Jamarat luasnya akan ditambah sekitar 20 meter dan diperkirakan bisa menampung sekitar 250 ribu jamaah haji tiap jamnya.
"Jembatan Jamarat yang baru akan dilengkapi dengan sebuah sistem pembuangan yang secara otomatis bisa memindahkan batu-batu bekas lemparan yang terkumpul di sekitar lokasi pilar lempar jumrah, sistem kebersihan otomatis dan sistem situasi darurat yang lebih baik," papar Al-Bar harian Asharq Alawsat, harian Arab Saudi yang berbasis di London.
Untuk menghindari penumpukan jamaah haji, akan dibangun enam terowongan bawah tanah di sebelah utara lokasi jembata Jamarat. Di samping itu, juga akan dibangun jalur-jalur keluar darurat dan jalur bagi para pejalan kaki, termasuk landasan pesawat. (ln/arabnews)