Pemerintah Afghanistan: Intelejen Asing di Balik Serangan Bom di Kedubes India

Perdana Menteri Pakistan Yousaf Raza Gillani menepis tudingan bahwa negaranya terlibat dalam serangan bom bunuh diri di depan kedutaan besar India di kota Kabul, Afghanistan. Pakistan, kata Gillani, justru menginginkan stabilitas keamanan di Afghanistan.

"Mengapa kami harus mengganggu stabilitas Afghanistan? Kepentingan kami justru negara Afghanistan yang stabil, " tukas Gillani di sela-sela acara Islamic Summit di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (8/7).

Sementara itu rapat kabinet pemerintah Afghanistan hari ini menyimpulkan bahwa serangan bom bunuh diri di kedubes India di Kabul tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan penuh dari agen-agen intelejen asing. Namun pemerintah Aghanistan tidak menyebutkan agen intelejen negara mana yang dimaksud.

"Teroris tidak mungkin berhasil melakukan serangan keji itu tanpa bantuan penuh dari agen-agen intelejen asing, " demikian kesimpulan rapat kabinet Afghanistan hari ini.

Laporan itu tidak secara langsung menyebut Pakistan-negara yang selama ini dituding pemerintah Afghanistan banyak memberikan bantuan pada kelompok Taliban-terlibat dalam insiden kedubes India kemarin. Laporan tersebut hanya menyatakan, "bukti-bukti menunjukkan bahwa para teroris yang melakukan serangan dilatih, diberikan perlengkapan dan didanai oleh kelompok-kelompok profesional yang berada di perbatasan."

Sementara itu, aparat kepolisian Afghanistan masih menutup jalan menuju ke arah kedubes India di kota Kabul. Petugas kebersihan nampak membersihkan puing-puing akibat ledakan.

India mengirimkan tim khususnya ke Afghanistan dan sekarang sudah tiba di Kabul untuk memulihkan situasi di kedutaan besar India di kota itu pascaledakan. Tim itu, menurut Dubes India Jayant Prasad juga akan mencari cara untuk meningkatkan pengamanan di kedutaan yang sebenarnya sudah dilakukan sejak dua minggu yang lalu, setelah kedutaan mendapat ancaman serangan. (ln/aljz/al-arby)