Pemenang hadiah Nobel asal Iran Shirin Ebadi melontarkan peringatan terhadap ancaman AS yang melakukan serangan militer ke Iran terkait dengan masalah program nuklir negara itu.
Ia menyatakan, meski pemerintah Iran mengecam, rakyat Iran tidak siap untuk menghadapi pasukan AS jika mereka menginjakkan kaki ke tanah Iran. Ebadi mengungkapkan hal tersebut dalam keterangan pers di Berlin, Kamis (20/4) dalam rangka promosi buku autobigrafinya berjudul ‘Iran Awakening, A Memoir of Revolution and Hope.’
Ebadi yang sebelumnya berkunjung ke AS mengatakan, dirinya mendapat kesan bahwa sebuah opini publik ‘sudah disiapkan untuk melakukan serangan ke Iran’ dan membandingkannya dengan ketegangan yang serupa yang timbul ‘setahun sebelum perang di Irak.’ Tapi kali ini, kata Ebadi,"Saya tidak tahu apakah ini perang psikologis atau perang perang yang sebenarnya’ yang akan terjadi.
Ia mengatakan, mustahil untuk mengetahui apa yang direncanakan oleh pemerintah Iran dengan program nuklirnya karena kurangnya transparansi dalam sistem politik di negerinya dan ‘tokoh-tokoh politik yang menjadi kandidat dan kritis terhadap rejim di Iran, dicegah agar tidak terpilih.’
"Kita hanya bisa meyakinkan dunia jika memiliki demokrasi yang sudah maju," sambungnya.
Iran masih terus berjuang menghadapi tekanan dunia internasional atas program nuklirnya. Iran menolak permintaan Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya. (ln/arabworldnews)