Pembunuh Presiden Anwar Sadat Mendirikan Partai Politik

Otak dan dalang pembunuhan Presiden Mesir Anwar Saddat, tahun l981, Abboud al-Zomor, belum lama ini dikeluarkan dari penjara.

Al-Zommor adalah pemimpin Jihad Islam yang bekerjasama dengan seorang perwira angkatan darat Mesir, yang ikut dalam parade memperingati serangan pasukan Mesir ke Terusan Suez yang membobol benteng Israel Zarlev, saat itulah Letnan Khaled Islambouly meloncat dari kendaraan yang mengangkutnya dan memberondong tembakan ke arah Sadat, dan sektika tewas. Peristiwa itu berlangsung tahun 1979.

Sejak itu, Abboud al-Zommor dan Letnan Khaled Islambouly, yang menjadi dalang dan otak pembunuhan Saddat itu mendekam dalam penjara. Al-Zommor dan Khaled Islambouly hanya membunuh Sadat, karena Sadat menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel, dan berpidato di Knesset (parlemen) Israel, dan sejak itu Mesir menjadi sekutu Israel, dan dunia Arab lumpuh, tak dapat melakukan perlawanan terhadap Israel.

Waktu itu, disamping Sadat yang duduk tribun utama adalah Wakil Presiden Hosni Mubarak, dan Islambouly berkata, "Pergilah anjing, saya tidak butuh kamu", ujarnya. Dan dalam peristiwa penembakan itu, membang Islambouly tidak membunuh Mubarak, karena yang dituju hanyalah Sadat.

Abboud al-Zommor seorang pemimpin Jihad Islam di Mesir, dan berusaha menjatuhkan pemerintahan Mubarak yang sekuler dan menindas gerakan Islam, dan ingin mendirikan negara Islam.

Sekarang sesudah Mubarak "minggat" dari Mesir, al-Zommor dibebaskan dari penjara. Pemimpin Jihad Islam itu ingin berpartisipasi ikut memperbaiki negara Mesir, dan membangun masa depan negara Spinx itu.

Kelompok-kelompok Islam di Mesir sekarang ingin terlibat dalam politik, dan mereka menjadi kekuatan baru, sesudah jatuhnya rezim otokrat dan diktator Mubarak.

Mereka terus berusaha eksis menghadapi perubahan politik di Mesir, dan dengan menggunakan sarana partai. Mereka ingin bergerak secara legal sesuai dengan undang-undang yang ada di Mesir. Mungkinkah itu? (mh/aljz)