Dengan tekun dan hati-hati, Khalid menyulamkan benang-benang berwarna emas di atas kain sutera berwarna hitam. Dia begitu cekatan mengikuti pola-pola sulaman. Tak heran, karena ia sudah melakukan pekerjaan itu selama 15 tahun dan ia sangat mencintai profesinya sebagai pembuat Kiswah, kain berwarna hitam penutup Kabah.
"Ada pahala yang baik dalam pekerjaan ini. Saya tidak akan meninggalkan pekerjaan ini, meski saya mendapat bayaran yang lebih baik, " kata Khalid sambil tetap menekuni pekerjaannya.
Kain penutup Kabah setiap tahun diganti pada saat puncak pelaksanaan ibadah haji. Penggantian Kiswah biasanya dilakukan ketika para jamaah meninggalkan Makkah menuju Arafah.
Kiswah selama lebih dari 30 tahun dibuat di sebuah pabrik khusus di kota Makkah. Kainnya terbuat dari sutera asli, serta benang berlapis emas dan perak untuk membuat sulaman kaligrafi berupa ayat-ayat suci Al-Quran dan hiasan-hiasan khusus yang bernuansakan Islam.
Kain peutup Kabah ini berukuran panjang 14 meter dan lebar 47 meter dengan berat sekitar 650 kilo. Biaya untuk membuat satu buah Kiswah sekitar 5, 3 juta dollar. Sebelum dibuat sendiri di Makkah, Kiswah biasanya dibuat di Mesir dan India dan diberikan ke pemerintah Saudi sebagai hadiah.
Kiswah terdiri dari lima bagian, empat bagian untuk menutupi empat sisi kabah dan satu bagian lagi untuk menutup bagian pintu Kabah.
Di Makkah, pabrik tempat membuat Kiswah cukup banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat Saudi. Khalid adalah salah satunya. Menurut Khalid, ia memang hobi membuat sulaman kaligrafi dan ia beruntung bisa bekerja di tempat pembuatan Kiswah.
"Masing-masing pekerja diberi lembaran kain sutra dengan pola sulaman kaligrafi yang sudah ditentukan. Pertama kali, kami menjahit kata-kata dan bentuk-bentuknya di atas kain katun, selanjutnya kami menggunakan benang emas dan perak untuk disulamkan di atas pola tadi, " papar Khalid menjelaskan pekerjaannya.
Seorang rekan Khalid bernama Usman mengungkapkan, biasanya butuh waktu 10 bulan untuk menyelesaikan sulaman itu. Menurutnya, jika Kiswah yang baru sudah jadi, Kiswah yang lama dikembalikan ke pabrik, dibersihkan, dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan dibagi-bagikan ke negara-negara Muslim.
Kain hiasan di dalam Kabah, juga dibuat di pabrik Kiswah. "Kain untuk bagian dalam Kabah berwarna hijau, seperti warna bendera Arab Saudi, " kata Muhammad, pekerja yang biasa membuat kain untuk bagian dalam Kabah.
Ia mengaku sangat bersemangat dengan pekerjaannya itu. "Karena Kabah adalah bangunan suci dan saya mengerjakannya di jalan Allah, " tukas Muhammad. (ln/mol)