Pemberian Mandat Kepada Militer Untuk Akhiri Demonstrasi Pro Mursi, Dikecam Para Islamis

mansour sisiKeputusan pemerintah Mesir untuk memberikan mandat pasukan keamanan untuk mengakhiri semua aksi demonstrasi pendukung Presiden Mohamed Mursi memicu kemarahan  dari hak asasi manusia internasional dan kelompok-kelompok Islam, mereka mengutuk keputusan itu sebagai “cara menuju bencana”.

“Mengingat sejarah  pasukan keamanan Mesir dan kepolisian yang sering menggunakan  kekuatan mematikan yang berlebihan dan tidak beralasan, ini legitimasi terbaru untuk penyalahgunaan kekuasaan dan kekuatan lebih lanjut”  ujar Hassiba Hadj Sahraoui, Wakil Direktur Amnesty Internasional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara , mengatakan dalam siaran pers di website Amnesty.

“Pihak berwenang serta aparat keamanan  seharusnya mulai melakukan  pendekatan dan  menghindari penggunaan kekuatan, seperti yang direkomendasikan oleh standar internasional.”

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada Rabu, pemerintah sementara Mesir mengatakandemonstrasi pendukung pro-Morsi  dianggap sebagai “ancaman bagi keamanan nasional”.

Sebuah langkah pemerintah hasil kudeta terhadap demonstran damai bisa membawa babak baru pertumpahan darah setelah pasukan keamanan membantai pengikut Ikhwanul Muslimin saat fajar pada hari Sabtu .

Tindakan kekerasan, ditambah dengan kriminalisasi terhadap Morsi dan pemimpin Ikhwan lainnya, telah memicu kekhawatiran adanya  rencana militer untuk menghancurkan gerakan Islam, yang menghabiskan puluhan tahun dalam bayang-bayang kekuasaan rezim militer  sebelum pemberontakan menggulingkan  Hosni Mubarak di tahun 2011. (Oi.Net/Dz)