Eramuslim.com – Inilah kabar terbaru dari krisis Sudan. Para pemimpin pro-demokrasi di negara Afrika Utara itu bersumpah meneruskan kampanye pembangkangan sipil sampai dewan militer yang berkuasa digulingkan dan pembunuh para demonstran dibawa ke pengadilan.
Kehadiran pasukan keamanan dalam jumlah sangat besar dilaporkan terlihat di seluruh ibu kota, Khartoum. Pengerahan pasukan itu untuk menggagalkan gelombang demonstrasi baru.
Demikian laporanĀ Washington Post, hari ini. Asosiasi Profesional Sudan mendesak rakyat untuk memblokir jalan-jalan utama dan jembatan untuk “melumpuhkan kehidupan publik” di seluruh negara sebagai pembalasan atas tindakan keras militer.
“Keberhasilan kami tergantung pada kepatuhan kami terhadap protes damai, tidak peduli seberapa keras para milisi kriminal berusaha menyeret kami ke dalam kekerasan,” kata asosiasi itu dalam pernyataannya via Facebook.
Pada Rabu kemarin (5/6), kelompok oposisi menyaksikan tentara Sudan mengangkut 40 mayat korban pembantaian dari Sungai Nil di Khartoum. Lebih dari 500 demonstran dilaporkan terluka dalam kekerasan militer.