Pekerja lokal dan pekerja asing di sebuah pabrik pengolahan gas bumi di selatan Yaman, terlibat bentrokan fisik. Akibat bentrokan itu, sedikitnya empat orang Yaman dan seorang Prancis luka-luka.
Laporan-laporan menyebutkan, insiden yang terjadi pada Minggu (25/3) itu dipicu oleh tindakan seorang pekerja asal Prancis yang melempar kitab suci Al-Quran ke lantai.
"Setelah pertengkaran antara seorang ahli mesin asal Prancis dengan seorang pekerja asal Yaman, orang Perancis itu melempar Al-Quran ke lantai dengan kasar untuk membuat pekerja asal Yaman marah, " kata sejumlah sumber seperti dikutip AFP.
Perbuatan itu membuat para pekerja asal Yaman lainnya bereaksi dengan menyerang para pekerja asal Prancis. Sumber-sumber keamanan mengungkapkan, bentrokan jadi meluas dan ratusan pekerja yang marah merusak terminal-terminal tempat ekspor gas dan membakar sejumlah kendaraan, termasuk sebuah helikopter.
Mereka diduga juga akan menyerang kamp tempat tinggal para pekerja asing yang berada di komplek pabrik, tapi berhasil dicegah oleh pasukan militer Yaman yang datang dengan membawa sejumlah tank dan kendaraan militer lainnya untuk mengatasi kerusuhan.
Pihak perusahaan gas bumi Yaman dalam keterang persnya membenarkan terjadinya insiden tersebut, tapi tidak menyebutkan adanya korban luka dan hanya mengatakan bahwa kerusuhan itu menyebabkan sejumlah kerusakan. Perusahaan menyatakan akan menyelidiki peristiwa tersebut.
Pabrik pengolahan gas bumi itu berlokasi di lepas pantai kota Balhaf dan dioperasikan atas kerjasama antara perusahan gas bumi milik pemerintah Yaman dan perusahan Total asal Prancis. (ln/aljz)