Jumlah korban ledakan bom beruntun di Assam, India bertambah menjadi 66 korban tewas dan lebih dari 470 orang luka-luka.
Aparat keamanan India memastikan bom yang meledak berjumlah 12 bom, dan bukan 18 bom seperti dilaporkan sebelumnya. Dari jumlah itu, lima bom meledak di ibukota Assam, Guwahati dan selebihnya meledak di sejumlah kawasan di Assam antara lain di Barpita, Kokrajhar and Bonghi.
Ledakan bom tersebut kebanyakan terjadi di pasar-pasar yang sedang ramai pengunjung, sedangkan satu bom meledak di kawasan yang penjagaannya cukup ketat karena terdapat perkantoran, rumah-rumah pejabat dan gedung pengadilan.
Otoritas negara bagian Assam, India memberlakukan jam malam setelah tragedi ini dan aparat kepolisian mengancam akan menembak siapa saja yang membuat kekacauan.
Sampai hari ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom beruntun itu. Sejumlah pejabat Assam menuding kelompok separatis United Liberation Front of Asom (ULFA) dibalik serangan itu. Kelompok ini sudah sejak tahun 1979 memperjuangkan kemerdekaan bagi negara bagian Assam.
Namun Menteri Dalam Negeri, Shakeel Ahmad menyatakan, pihaknya tidak akan menuding kelompok tertentu sebelum dilakukan investigasi. Ia juga menyatakan bahwa pemerintah India sudah meminta otoritas wilayah Assam untuk mengangani insiden ini dengan serius dan harus menindak tegas begitu diketahui siapa pelakunya. (ln/alzj/prtv)