Pihak militer Filipina mengumumkan, seorang tokoh kunci peristiwa bom Bali pada tahun 2002, terluka dalam baku tembak dengan aparat keamanan Filipina di Pulau Jolo, yang terjadi seminggu yang lalu.
Letnan Almerante Mijares dalam keterangan menyatakan, pihaknya meyakini tokoh bom Bali yang terluka itu adalah Dulmatin yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh Jamaah Islamiyah. Kelompok ini sudah lama diduga memiliki hubungan dengan kelompok Abu Sayyaf.
"Berdasarkan pemantauan sinyal radio dan informasi dari agen-agen intelejen, Dulmatin dan rekan-rekannya diketahui mengalami luka-luka, " ujar Letnan Mijares seperti dikutip dari BBC News.
Ia mengakui memimpin penyerbuan ke basis Abu Sayyaf dekat kota Patikul, yang memicu baku tembak sengit antara pasukannya dengan sekitar 60 anggota Abu Sayyaf. Komandan Abu Sayyaf, Abu Sulaiman yang juga dikenal sebagai Jainal Antal Sali, terbunuh dalam kontak senjata itu.
Tokoh Abu Sulaiman, termasuk tokoh yang dicari pemerintah AS. Ia dituduh terlibat dalam aksi penculikan sejumlah turis di Pulau Palawan tahun 2001 lalu. Kepala Abu Sulaiman dihargai lima juta dollar oleh AS.
Terkait dengan Dulmatin, militer Filipina sampai berita ini diturunkan belum memberikan memberikan informasi lebih jauh. (ln/bbc)