Pelaksanaan Ibadah Haji Selesai, Sejumlah Jamaah Bersiap Kembali ke Tanah Air

Sebagian jamaah haji yang sudah menyelesaikan seluruh prosesi haji, kini bersiap-siap untuk meninggalkan tanah suci.

Sejumlah pemantau mengklaim ibadah haji tahun ini menjadi musim haji yang paling sukses dan aman, karena tidak terjadi insiden apapun yang menelan banyak korban seperti yang terjadi pada musim haji tahun-tahun sebelumnya.

Pada musim haji tahun lalu, pelaksanaan ibadah haji diwarnai dengan sejumlah insiden seperti kebakaran, hotel yang ambruk, bentrokan antara pengunjuk rasa dengan polisi dan tragedi desak-desakan saat lempar jumrah. Namun sampai detik-detik terakhir puncak ibadah haji yang berlangsung selama lima hari dan berakhir pada hari Sabtu kemarin, dengan pemantauan dan penjagaan ketat aparat kepolisian, tidak terjadi insiden apapun.

Para jamaah kini banyak yang sudah kembali ke Makkah untuk melakukan tawaf perpisahan, setelah menyelesaikan prosesi lempar jumrah selama tiga hari berturut-turut di Mina. Prosesi yang kerap menelan banyak korban jiwa akibat jamaah yang berdesak-desakan. Tahun 2006, tercatat sebagai insiden paling buruk sepanjang pelaksanaan ibadah haji dalam kurun waktu 16 tahun belakangan ini. Pada tahun ini, sekitar 362 orang meninggal dunia dalam tragedi jembatan jamarat saat prosesi lempar jumrah di Mina.

Untuk mencegah peristiwa buruk itu terulang lagi, pemerintah Saudi menambah infrastruktur baru di lokasi lempar jumrah yang menelan biaya sekitar 1 milyar dollar. Musim haji tahun ini, setengah infrastruktur itu sudah selesai dibangun dan sudah bisa dimanfaatkan para tamu Allah, yaitu lantai tiga jembatan jamarat. Sedangkan lantai empatnya masih dalam proses pembangunan.

Setelah menyelesaikan seluruh prosesi haji, banyak jamaah yang kini menyerbu toko-toko yang menjual oleh-oleh dan cindera mata dari Makkah, mulai dari air Zam Zam sampai cindera mata berupa kristal berbentuk ka’bah.

Menurut data resmi pemerintah Saudi, jumlah jamaah haji tahun ini mencapai 2. 454. 325 orang yang berasal dari 181 negara. Dari jumlah itu, sekitar 1, 5 juta lebih jamaah berasal dari negara-negara kawasan Teluk. (ln/alarby)