Pejuang Suriah telah mengambil alih sebagian besar wilayah dari sebuah akademi polisi di provinsi utara Aleppo dalam pertempuran sengit yang menewaskan ratusan orang.
Pengamat HAM Suriah melaporkan pada hari Minggu, setidaknya ada 200 orang tentara rezim dan pejuang tewas setelah delapan hari melakukan pertempuran di kota Khan al-Assal.
Mereka mengatakan setidaknya 120 tentara bersenjata tewas dalam pertempuran memperebutkan benteng pertahanan terakhir pemerintah Presiden Bashar al-Assad di provinsi barat Aleppo. Pada hari Minggu, lebih dari 34 orang tentara tewas pada tempat tersebut.
Seorang polisi di Aleppo mengatakan bahwa sebagian besar wilayah akademi polisi tersebut telah dikuasai para pejuang, 40 petugas keamanan diduga telah tewas. Kurang lebih 300 orang pejuang Suriah tewas, katanya.
Laporan pertempuran muncul saat pemimpin oposisi Mouaz al-Khatib mengunjungi area kekuasaan para pejuang di perbatasan Aleppo.
Kunjungan kepala Koalisi Nasional Suriah tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan antara koalisi oposisi utama dengan para pejuang di dalam negara, seorang pendukung mengatakan.
Khatib, yang datang ke Suriah tahun lalu setelah dipenjara beberapa kali, masuk ke wilayah utara Suriah melalui Turki kemudian mengunjungi Jarablus dan Minbij.
Sementara itu, dua bom mortar menghantam sebuah area di alun-alun Umayyad – pusat kota Damaskus, dekat dengan sebuah zona bebas dan perkantoran pajak, media nasional Suriah mengatakan; tidak ada korban jiwa.
Area tersebut merupakan lokasi gedung televisi nasional, Assad Library dan kantor pusat angkatan bersenjata.
Para pejuang di provinsi selatan Daraa juga telah mengambil alih batalyon artileri di desa Jamla dekat dengan wilayah gencatan senjata dengan Israel.
Delapan pejuang tewas dalam pertempuran, seorang komandan batalyon tewas terbunuh.
Dalam pertempuran sengit pada benteng rezim di provinsi pesisir Latakia, setidaknya 15 orang pejuang terbunuh.
Pasukan rezim menguasai delapan desa kecil di area Al-Alwan, daerah Jabal Turkman – Latakia, yang sebelumnya dikuasai oleh para pejuang pada akhir 2012, seorang petugas militer mengatakan kepada kantor berita AFP.
(DS/al-jazeera)