Tentara Pembebasan Suriah (FSA) mengaku bertanggung jawab atas terbunuhnya seorang jenderal Rusia, Vladimir Petrovic Kojaiv. Petinggi militer Rusia ini tewas bersama penerjemahnya bernama Ahmad Aiq di dekat Ibu Kota Damaskus.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Rabu ini (8/8), Kojaiv berada di Suriah menjadi konsultan bagi menteri pertahanan. Pengakuan pejuang anti Assad tersebut direkam untuk memperingatkan Rusia atas kejahatan kemanusiaan di Suriah dan dukungan terhadap diktator Bashar al-Assad. “Seruan ini berlaku pula untuk Iran, Irak, dan Libanon (Hizbullah),” kata seorang perwira tentara FSA di video itu. Mereka juga menunjukkan paspor milik Kojaiv, tapi tidak menyebutkan di mana jenderal itu dieksekusi.
FSA memperingatkan Rusia, Iran, Irak, dan Libanon (Hizbullah) agar tidak mencampuri urusan dalam negeri Suriah. Bahkan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dimentahkan Rusia dan Cina karena dinilai menentang sang diktator.
Di tempat lain, Amnesty Internasional memperingatkan warga Kota Aleppo untuk segera keluar dari sana karena di sekeliling kota telah dipasang bom. Gambar satelit menunjukkan pasukan Assad sudah mengepung seluruh Aleppo dengan senjata berat. (fq/aby)