Sayap militer kelompok pejuang Hizbullah, Perlawanan Islam, dilaporkan berhasil menangkap dua tentara Israel dalam serangan ke pos perbatasan Israel-Libanon, Rabu (12/7).
Pernyataan kelompok Perlawanan Islam itu disiarkan oleh stasiun televisi al-Manar, milik kelompok Hizbullah.
Pihak Israel yang dimintai konfirmasinya, membenarkan ada dua tentaranya yang hilang dan mengatakan bahwa ‘kemungkinan kuat’ kedua tentaranya itu ditawan kelompok pejuang Hizbullah.
Atas insiden itu, sumber-sumber di aparat keamanan Libanon mengungkapkan, Israel melakukan aksi balas dendam dengan membombardir jembatan utama di Selatan Libanon.
Pejuang Hizbullah dengan dukungan pejuangnya di Iran dan Suriah, sebelumnya menembakkan belasan roket Katyusha dan mortir ke pos-pos perbatasan dan ke sebuah kota di wilayah Israel.
Menurut sumber di keamanan Israel dan Libanon, tembakan roket dan mortir Hizbullah itu menewaskan empat warga sipil Israel.
Pasukan penembak Israel membalas serangan itu dengan menembakkan senjata-senjata artilerinya ke empat daerah pinggiran di perbatasan Libanon. Sementara tentara Israel lainnya terlibat baku tembak dengan kelompok pejuang di wilayah itu.
Pertempuran antara tentara Israel dan pejuang Hizbullah meletus setelah sedikitnya dua roket ditembakkan dari wilayah Selatan Libanon dan meledak di dekat kota perbatasan Israel, Shlomi.
Kelompok gerilya Hizbullah juga melakukan serangan ke pos-pos Israel di Shebba Farms ke arah Timur. Serangan Hizbullah itu bertepatan dengan gencarnya serangan Israel ke Jalur Gaza. (ln/aljz)