Pejabat senior intelijen Lebanon Wissam al-Hassan, yang memimpin penyelidikan keterlibatan Suriah dan Hizbullah dalam pembunuhan mantan perdana menteri Rafik al-Hariri, tewas oleh sebuah bom mobil besar di Beirut pada hari Jumat kemarin (19/10).
Bom, yang meledak di sebuah jalan pada jam sibuk, menewaskan tujuh orang lainnya dan melukai sekitar 80 orang, kata para pejabat. Serangan itu mendorong muslim Sunni untuk turun ke jalan di daerah-daerah di seluruh negeri, membakar ban sebagai aksi protes.
Para pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan di benteng Sunni di wilayah timur lembah Bekaa, daerah utara Akkar, lingkungan ibukota Beirut dan di kota selatan Sidon.
Hassan sendiri adalah otak di balik pengungkapan plot bom yang menyebabkan penangkapan seorang politisi pro-Suriah di Lebanon.
Ambulans bergegas ke lokasi ledakan di dekat Sassine Square di Ashrafiyeh, daerah mayoritas penduduknya Kristen, pada saat asap membumbung tinggi dari kawasan itu. Insiden ini terjadi pada jam sibuk, saat banyak orang tua menjemput anak-anak dari sekolah, menurut laporan Reuters.
Beberapa mobil juga ikut hancur oleh ledakan itu dan bagian depan sebuah bangunan bertingkat rusak parah.(fq/aby)