Pejabat Brasil : Lieberman Rasis dan Fasis

Seorang pejabat senior dari partai berkuasa di Brasil menuduh Menlu Israel Avigdor Lieberman sebagai tokoh ‘rasis’ dan ‘fasis’, karena Israel telah melakukan serangan terhadap wilayah Palestina yang didudukinya. Lieberman tidak mendapatkan simpati dari kalangan pejabat Brasil, terutama atas kunjungan ke negara itu. Menlu Israel itu akan memulai lawatan ke Amerika Latin, selama 10 hari, yang akan diawali, Senin ini.

“Lieberman adalah seorang yang rasis dan fasis”, ucap Valter Polmar, sekretaris hubungan internasional, dari partainya Lula Da Silva, yaitu Partai Buruh (PT). Pernyataan Valter Polmer ini, sebuah tamparan bari pemerintahan Israel, yang sangat dikecam oleh berbagai negara atas tindakannya terhadap rakyat Palestina.

Sementara itu, kelompok ‘kiri’ di Brasil melakukan protes atas kunjungan Menlu Israel Lieberman ke negara itu. Kelompok-kelompok ‘kiri’ di negeri Amerika Latin itu, bukan hanya memprotes atas tindakan Israel terhadap rakyat Palestina, tapi juga mengecam kebijakan Israel, yang dinilai sangat rasis terhadap rakyat Palestina. Juru bicara kementerian luar negeri Brasil, menilai pernyataan Valter Polmar itu, bersifat pribadi, dan setiap orang berhak menyatakan pendapat dan pandangannya, kata juru bicara kementerian luar negeri itu.

Kunjungan Lieberman itu dimaksudkan untuk mencari dukungan dari negara-negara Amerika Latin, khususnya dalam menghadapi pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah, dan berkaitan dengan nuklir Iran. Lieberman melakukan pertemuan dengan Presiden Brasil, Lula Da Silva, secara khusus akan membahas masalah isu-isu penting, seperti keamanan di Timur Tengah.

Lieberman akan mengunjungi Brasil, Argentina, Peru dan Colombia, namun Lieberman tidak mengunjungi Venezuela dan Bolovia, yang sudah terang-terangan mengecam kebijakan perang yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina. Hubungan Venezuela dan Bolovia dengan Israel putus, bersamaan dengan serangan militer Israel ke Palestina (Gaza), Januari lalu.

Sementara itu, negara-negara Amerika Latin mendukung hak kembali para pengungsi Palestina, yang sekarang mengalami diaspora ke berbagai negara sebagai akibat penjajahan yang dilakukan oleh Israel sejak negara Zionis berdiri sebagai negara. Sekurang-kurang terdapat 6 juta penduduk Palestina yang sekarang mengungsi diberbagai negara tetangganya. (m/wb)