Seorang pejabat senior departemen keuangan AS mengklaim militan Islam mendapat pendanaan melalui penculikan, dengan al Qaidah sayap Afrika utara mungkin telah membawa puluhan juta dolar uang tebusan dalam beberapa tahun terakhir.
Amerika Serikat memperkirakan organisasi militan telah menerima 120 juta dolar uang tebusan selama dekade terakhir, termasuk al Qaidah di Maghreb Islam (AQIM) dalam beberapa tahun terakhir, kata David Cohen, wakil untuk urusan terorisme dan intelijen keuangan.
Penculikan untuk tebusan adalah “ancaman mendesak”, khususnya di Sahel, wilayah sabuk yang mencakup hampir selusin negara termiskin di dunia di pinggiran selatan Sahara, Cohen mengatakan kepada wartawan di Berlin, Selasa kemarin (2/10).
“Ini adalah apa yang mungkin telah menjadi teknik yang paling menantang dan tercepat yang dilakukan organisasi teroris, khususnya afiliasi Al Qaidah di Afrika Utara dan di Yaman, mereka menggunakan teknik ini untuk mendanai diri mereka sendiri selama beberapa tahun terakhir.”
Cohen mengatakan tebusan rata-rata naik secara konsisten selama bertahun-tahun dan berada di kisaran 5 juta dolar per pembayaran.
“Jadi, ini adalah ancaman yang berkembang dan benar-benar sangat mendesak, terutama di Afrika Utara, di Sahel dan di Mali pada khususnya, di mana AQIM kini mengklaim telah berhasil menguasai wilayah yang besar tersebut.” (fq/afp)