Tentara dan milisi Suriah berada di belakang pembantaian di Houla yang menewaskan 108 orang Mei lalu.
Demikian hasil investigasi PBB yang diumumkan hari Rabu (15/8).
Pembataian Houla dianggap sebagai serangan terburuk terhadap warga sipil sejak gerakan melawan pemerintah pecah Maret 2011.
Tim penyelidik yang ditunjuk badan HAM PBB mengatakan terjadi kejahatan perang di Suriah, baik yang dilakukan tentara pemerintah maupun kelompok oposisi.
Tim PBB menduga terjadi pelanggaran secara sistematis yang disetujui oleh para pejabat tinggi Suriah.
Tim ini mempelajari berbagai kasus yang terjadi antara Februari hingga akhir Juli 2012 dan mengungkap kasus pembunuhan, penyiksaan, dan pelecehan seksual oleh tentara Suriah.
Selama periode ini digunakan pula taktik-taktik brutal, kata tim PBB.
Menurut PBB, oposisi melakukan kejahatan perang meski tidak seberat atau sesering kejahatan yang dilakukan tentara pemerintah.
Secara khusus PBB menuding tentara pemerintah dan milisi propemerintah, Shahiba, bertanggung jawab atas pembunuhan 108 orang, termasuk 49 anak, di Houla pada 25 Mei.
Meski pemerintah di Damaskus tidak mengizinkan tim PBB memasuki Suriah, para penyelidik PBB bisa berbicara dengan 700 orang, termasuk warga sipil, dan bekas tentara pemerintah yang membelot ke beberapa negara tetangga.(fq/bbc)