PBB melaporkan pertempuran antara pasukan Suriah dan kelompok pemberontak di Aleppo makin berlangsung sengit dalam beberapa hari terakhir.
Sausan Ghoseh, anggota misi PBB untuk Suriah mengatakan kepada BBC, kelompok pemberontak saat ini memiliki senjata berat, termasuk beberapa tank hasil rampasan milik pemerintah.
“Dalam 72 jam terakhir kami melihat pertempuran main sengit,” kata Ghosheh, Rabu (01/08) waktu setempat.
Wartawan BBC Jim Muir, yang melaporkan dari Lebanon, mengatakan, kelompok pemberontak dilaporkan menggunakan rudal anti pesawat yang digunakan untuk menghadang helikopter dan pesawat tempur pasukan Suriah.
PBB, menurut Sausan Ghoseh, menuntut agar kedua pihak yang bertikai menahan diri dan mampu membedakan antara warga sipil dan pihak-pihak yang terlibat konflik.
Sementara itu, sejumlah laporan menyebutkan pasukan Suriah telah membunuh sedikitnya 35 orang di dekat Damaskus, yang kebanyakan adalah warga sipil tidak bersenjata.
Mereka tewas setelah pasukan pemerintah menyerbu dan menguasai wilayah Jdeidet Artouz, di dekat Damaskus, Rabu (01/08), kata aktivis anti pemerintah dan warga setempat kepada kantor berita Reuters.
Meninggalkan Aleppo
Pada Rabu, sebuah video menayangkan eksekusi mati terhadap beberapa orang yang diyakini sebagai anggota miliki pro Assad, yang mengundang kritik kelompok hak asasi manusia dan Dewan Opoisisi Nasional Suriah.
Dalam beberapa pekan terakhir, lebih dari 200.000 orang warga Aleppo telah meninggalkan kota itu, ketika pasukan Suriah menyerbu wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak.
Kelompok pemberontak mengklaim telah menguasai sebagian besar Aleppo, walaupun pemerintah Suriah menyatakan lawan mereka semakin terdesak.
Organisasi yang menamakan sebagai pemerhati persoalan HAM Suriah yang berbasis di Inggris melaporkan, 135 orang tewas pada pertempuran pada hari Rabu, sementara organisasi lainnya yaitu Komite Koordinasi Lokal menyebut 170 orang tewas.(fq/bbc)