Facebook Inc dan Twitter Inc, jaringan terbesar di dunia sosial online, semakin sering digunakan oleh teroris untuk merekrut simpatisan dan menyebarkan propaganda mereka, sebuah laporan PBB mengungkapkan pada hari Senin kemarin (22/10).
Internet berbasis media sosial platform sering digunakan untuk tujuan teroris oleh kelompok ekstremis, organisasi internasional PBB mengklaim.
Google Inc, dan YouTube juga diidentifikasi sebagai fasilitator komunikasi antara pelaku teroris.
Laporan, yang diteliti oleh Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, dirilis selama pertemuan pejabat kontra-terorisme di Wina.
PBB menyerukan negara-negara anggotanya untuk meratifikasi undang-undang untuk mencegah kejahatan cyber terorisme dan meningkatkan kolaborasi lintas-perbatasan antara lembaga penegak hukum.
Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengatakan bahwa Pentagon dan badan-badan intelijen Amerika melihat adanya peningkatan ancaman cyber.(fq/aby)