Paus Shenouda Serukan Umat Kristen Tidak Makan Daging Babi

Paus Shenouda III, pimpinan Gereja Ortodok Kristen Koptik di Mesir, menyerukan agar umat Kristen Koptik tidak makan daging babi dengan alasan kesehatan.

Seruan itu disampaikan Paus dalam misa mingguan di hadapan para jamaahnya. "Meski Alkitab tidak melarang daging babi, daging jenis hewan ini menyebabkan beragam penyakit, " ujarnya.

Menurut Paus Shenouda III, masak daging babi harus benar-benar matang dan sebelum dikonsumsi harus melalui pemeriksaan kesehatan karena babi gemar makan makanan yang kotor.

Para ilmuwan juga mengakui bahwa daging babi adalah sumber dari sekitar 70 jenis penyakit. Karena babi dikenal sebagai hewan yang jorok, pemakan segala baik daging maupun tumbuhan. Beda dengan kebiasaan makan sapi atau domba yang hanya makan tumbuhan.

Orang yang biasa makan makan babi, bisa terkena berbagai jenis penyakit cacingan yang bisa menyerang otak, jantung dan hati, bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Itulah sebabnya, ajaran Islam bahkan mengharamkan daging babi.

Seruan Paus Shenouda III agar umat Kristen tidak makan babi, mendapat dukungan dari Uskup Maximous yang memisahkan diri dari Gereja Ortodok dan mendirikan Gereja Kristen Ortodok sendiri di wilayah Al-Mokkam, Kairo.

"Saya sangat setuju dengan nasehat Paus Shenouda. Saya sendiri tidak makan daging babi, meski tidak dilarang dalam Alkitab, karena daging babi membahayakan kesehatan, " katanya.

Namun para pemuka Kristen lainnya, terutama kalangan Kristen Anglikan dan Katolik mengecam himbauan Paus Shenouda.

"Pandangan-pandangan Shenouda tentang apa yang harus dimakan dan tidak boleh dimakan umat Kristen membawa kembali umat Kristen ke era Yudaisme, " kata Refaat Fekri, pastor Gereja Anglikan di Shubra, sebelah utara Kairo.

Menurutnya, Yesus tidak melarang makanan apapun dan ajaran Kristen memberikan kebebasan bagi para penganutnya untuk memilih apa yang ingin dimakannya. Tak ada seorang pun yang berhak untuk melarang atau mengizinkan jenis makanan tertentu buat umat Kristiani.

Pendapat Pastor Fekri didukung oleh juru bicara Gereja Katolik Mesir, Pendeta Rafiq Gresh. "Paus Shenouda tidak bisa memilihkan menu untuk penganut Kristen. Gereja Katolik tidak melarang makanan atau minuman tertentu, termasuk alkohol. Karena keputusan untuk ada ditangan umat Kristen sendiri, " tukasnya. (ln/iol)