Eramuslim.com – Terkait kasus Charlie Hebdo yang menjadi trending topik dunia sejak beberapa hari lalu, Paus Fransiskus menegaskan jika dirinya mengetahui jika tabloid satire Perancis Charlie Hebdo memang yang sering mengina agama dan tokoh-tokohnya, termasuk Nabi Muhammad.
Dalam penerbangan ke Philipina, Paus Fransiskus mengatakan dirinya tidak bisa membenarkan serangan “dalam nama Tuhan” yang mengerikan dan tidak dapat dibenarkan. Namun dia juga mengecam tindakan Charlie Hebdo yang tidak bisa dibenarkan secara akal dan nurani. Paus menegaskan, ia tetap membela kebebasan berekspresi, tetapi ia juga menekankan batas-batasnya.
Paus mengatakan agama harus diperlakukan dengan hormat. Tidak ada pembenaran dalam tindakan yang menghina agama orang lain. Menggambarkan hal itu, Paus mengambil contoh kasus bahwa asistennya, Dokter Gasparri, bisa saja mendapatkan pukulan darinya jika ia menghina ibu yang dihormatinya. Dalam tayangan di televisi, Paus mengatakan hal itu dengan ekspresif, sementara Gasparri yang berdiri di sampingnya cuma tersenyum kikuk.
“Jika teman baik saya, Dokter Gasparri berbicara buruk tentang ibu saya, dia bisa mendapat pukulan dari saya,” ujarnya, sambil pura-pura melemparkan pukulan ke Gasparri yang berdiri di sampingnya.
“Anda tidak bisa memprovokasi. Anda tidak boleh menghina iman orang lain. Anda tidak boleh mengolok-olok iman orang lain. Semua ada batasnya,” tegas Paus. (rz)