Kementerian pariwisata Israel melarang Paus Benediktus XVI bertemu dengan Mazen Ghanaim, walikota Sakhin, sebuah kota Arab Israel. Menurut Menteri Pariwisata Israel Stas Misezhnikov, Ghanaim adalah pejabat Arab yang mendukung aksi-aksi teror dan suka menghasut untuk melakukan perlawanan terhadap Israel.
"Dia adalah seorang pendukung teror dan tukang hasut. Tindakan-tindakannya sebagai walikota bertentangan dengan kepentingan nasional Israel, dan saya menyerukan agar Paus untuk tidak bertemu dengannya," kata Misezhnikov dalam pernyataannya.
Larangan kementerian pariwisata itu terkait dengan aksi massa yang dipimpin Ghanaim saat agresi Israel ke Gaza bulan Januari kemarin. Dalam aksi tersebut Ghanai mengecam agresi yang telah membunuh dan melukai ribuan warga Gaza itu. Bagi Israel.
"Dalam aksi protes itu, Ghanaim mengatakan ‘Saya mendukung perjuangan warga Gaza melawan kekejaman dan penindasan penjajah’, ‘Hidup para al-syahid ! Hidup rakyat Palestin dengan ibukotanya Yerusalem’, penjajahan brutal ini harus segera dihentikan!’," ujar jubir Misezhnikov, Amnon Lieberman.
Lieberman mengatakan, lewat ucapan-ucapannya, Ghanaim telah melanggar undang-undang negara Israel yang melarang orang-orang Arab di Israel menunjukkan solidaritasnya terhadap rakyat Palestina. Udang-undang Israel juga melarang orang-orang Arab merayakan atau menyebut Yerusalem sebagai ibukota Palestina.
Menteri Pariwisata Israel Misezhnikov adalah anggota dari Partai Yisrael Beitenu pimpinan Avigdor Liebermen yang kini menjadi Menlu Israel. Sama dengan Avigdor, Misezhnikov menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap warga Arab Israel yang tidak menunjukkan loyalitasnya pada Israel.
Sebagai menteri pariwisata, Misezhnikov lah yang akan bertugas mengkordinir kunjungan Paus Benediktus ke Tanah Suci dan Israel pertengahan Mei mendatang.
Sementara itu, mengomentari larangan kementerian pariwasata Israel, Ghanaim menyebut Misezhnikov sebagai "orang yang tidak bertanggung jawab", karena masih saja mengkampanyekan anti-Arab seperti yang dilakukannya saat pemilu Israel kemarin. (ln/aby)