Paus Benediktus Baptis Seorang Muslim Dalam Perayaan Paskah di Vatikan

Mungkin tak banyak orang tahu bahwa dalam misa Paskah yang dipimpin Paus Benediktus, Sabtu (22/3), juga berlangsung acara "pemurtadan" yang dilakukan Paus terhadap seorang Muslim.

Beberapa jam sebelum misa, Paus Benediktus XVI membaptis Magdi Allam, 55, seorang Muslim di Gereja Santo Peter, Basilica, Vatikan tempat misa berlangsung. Allam, yang asli Mesir memilih nama Cristiano setelah menyatakan keluar dari agama Islam-agama yang dianutnya sejak lahir-dan memilih menjadi penganut Katolik.

Allam, yang bekerja sebagai editor dan deputi penerbitan surat kabar terbitan Italia, Corriere della Sera, sudah 35 tahun tinggal di Italia. Ia mengaku bukan seorang penganut Islam yang taat.

Allam bahkan dikenal kerap melontarkan kritik terhadap Islam dan umat Islam serta membela habis-habisan Paus Benediktus, ketika Paus dikecam akibat ceramahnya yang kontroversial tahun 2006 lalu, di mana Paus menyebut Islam sebagai agama yang mengajarkan kekerasan dan menyamakan Nabi Muhammad Saw dengan para kaisar Romawi.

Selain itu, Allam juga dikenal sebagai pendukung Israel. Ia menyalahkan bangsa Palestina, dan bukan penjajahan Israel, sebagai penyebabnya berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Pernyataan-pernyataan Allam yang anti-Islam dan dukungannya yang kuat terhadap penjajah Israel di Palestina, membuatnya sering menerima ancaman-ancaman, sehingga harus mendapatkan pengamanan khusus dari pihak kepolisian. Beberapa jam sebelum dibaptis Paus Benediktus, Allam sempat melontarkan pernyataan yang menyerang Islam dan menyebut Islam sebagai agama kekerasan.

"Diluar… fenomena teroris dan ekstrimis kaum Islamis dalam level global, akar dari kejahatan itu tidak bisa dipisahkan dari Islam yang dari sisi sejarah serta psikologis penuh konflik serta kekerasan, " tulis Allam yang kemudian dimuat di suratkabarnya edisi Minggu (23/2).

Ia juga menulis, "Selama bertahun-tahun, spirit yang saya miliki akhirnya terbebas dari sebuat idelogi yang suram, yang melegitimasi kebohongan, tipu muslihat, kekerasan yang mengarah pada tindakan bunuh diri dan serangan bunuh diri, serta penyerahan diri yang buta pada sebuah tirani."

Awalnya, perpindahannya dari seorang Muslim ke Kristiani sangat dirahasiakan. Tapi Vatikan kemudian mengumumkannya beberapa jam sebelum misa Paskah berlangsung. "Bagi Gereja Katolik, setiap orang punya hak untuk dibaptis, yang secara penuh bebas memilih setelah melakukan pencarian secara mendalam dan melakukan persiapan yang cukup secara pribadi, " kata Juru Bicara Vatikan, Federico Lombardi.

Sementara Allam menegaskan bahwa acara pembatisannya oleh Paus yang dilakukan di depan publik, menjadi pesan secara terbuka dan revolusioner bagi Gereja yang sampai sekarang bersikap sangat hati-hati dalam hal pemurtadan seorang Muslim. (ln/iol)