Pasukan Tempur Australia Pulang, AS Makin Ditinggalkan Sekutunya di Irak

Bendera Australia di selatan Irak di turunkan, menyusul penarikan mundur pasukan tempur Australia dari Negeri 1001 Malam itu, setelah lima tahun bergabung dengan pasukan koalisi pimpinan AS untuk memporakporandakan Irak lewat invasi militer. Penarikan mundur pasukan tempur asal Australia ini, menjadi kekalahan bagi AS.

Menteri Pertahanan Australia Joel Fitzgibbon dalam keterangan persnya mengatakan, sekarang adalah "saat yang tepat" untuk menarik pasukan karena militer Australia sudah terlalu berlebihan dalam komitmennya dalam mengirimkan pasukan ke Irak, Afghanistan dan Timor-Timur.

Meski demikian, mantan perdana menteri Australia John Howard tetap membela keputusannya mengirim pasukan ke Irak bersama pasukan koalisi AS, sebagai komitmen negaranya. Ia mengakui biaya yang dikeluarkan negaranya untuk perang di Irak sangat-sangat besar, tapi Howard yakin kontribusi Australia dalam invasi ke Irak akan "sangat dihargai" dan telah memperkuat aliansi negara Australia dengan AS.

"Saya percaya invasi ke Irak adalah hal yang benar, " kata Howard, padahal faktanya dari hasil survei-survei yang dilakukan, kebanyakan warga Australia menentang keterlibatan negara mereka dalam perang AS di Irak.

Selain Howard, mantan menteri luar negeri Australia Alexander Downer termasuk mantan pejabat Australia yang mendukung invasi ke Irak. Menurutnya, jika Australia tidak ikut mengirimkan pasukannya, maka Australia hanya akan menjadi pemain kecil dalam event-event global.

Dalam perjalanannya, para penasehat senior pemerintahan Negeri Kanguru itu akhirnya mengingatkan pemerintahan Howard bahwa invasi ke Irak hanya menimbulkan konsekuensi negatif jangka panjang, antara lain memicu ketidakstabilan keamanan di Timur Tengah, mendorong munculnya kelompok-kelompok ekstrimis di Irak dan merusak citra negara AS maupun Australia serta makin meningkatnya sentimen anti-Barat.

Penarikan sekitar 500 pasukan tempur Australia dari Irak, menjadi bagian dari janji Perdana Menteri Kevin Rudd dalam kampanyenya beberapa waktu lalu. Australia masih menyisakan sekitar seribu personelnya di Irak, berupa pasukan keamanan dan pasukan pendamping yang bekerja dari negara-negara tetangga Irak dan bertugas di kapal-kapal perang angkatan laut yang berpatroli di lepas pantai tempat penambangan minyak. (ln/al-araby)