Situasi Pakistan makin mencekam. Hari ini, dua tentara Pakistan tewas setelah diberondong tembakan oleh sekelompok orang bersenjata. Insiden yang terjadi di Islamabad, ibukota Pakistan ini menambah daftar panjang aksi-aksi kekerasan yang terjadi bersamaan dengan operasi militer besar-besarn Pakistan ke Waziristan Selatan untuk memberangus jaringan Al-Qaida.
Sepanjang bulan Oktober saja, jumlah korban kekerasan yang terjadi di sejumlah kota di Pakistan sudah mencapai 180 orang. Sementara sejumlah pejabat di Pakistan mengatakan bahwa "perang" yang digelar militer Pakistan di Waziristan Selatan belum mencapai kemajuan yang berarti, meski militer sudah mengerahkan ribuan pasukannya didukung oleh persenjataan artleri yang lengkap.
"Operasi militer mungkin akan makan waktu lebih lama dari yang dipekirakan. Medan pertempurannya berat dan sulit, karena berada di kawasan pegungungan. Pasukan tidak bisa bergerak dengan cepat untuk mengkonsolidasikan posisi dan strategi mereka," kata seorang pejabat Pakistan yang tidak mau disebut namanya.
Pernyataan serupa diungkapkan seorang pejabat militer yang juga minta dirahasiakan jati dirinya. "Pasukan sudah masuk sejauh 10 kilometer ke wilayah musuh dari berbagai arah, tapi mereka harus mendaki bukit-bukit dan membersihkan jalan menuju target, dan ini akan makan waktu," ujarnya seperti dikutip AFP.
Ia menambahkan, pasukan harus bergerak hati-hati dan waspada terhadap kemungkinan penyergapan, apalagi medannya berbukit-bukit dan waspada terhadap ancaman ranjau yang dipasang pihak musuh. Pasukan Pakistan juga harus siap menghadapi perlawanan sengit tak terduga dari para pejuang Taliban seperti yang terjadi di Desa Khaisura.
Dalam pertempuran itu, delapan anggota pasukan Pakistan tewas. Sedangkan dalam pertempuran di Desa Kotkai, yang disebut-sebut sebagai salah satu basis kuat Taliban, satu orang tentara tewas. Militer Pakistan mengklaim berhasil menewaskan 113 militan Taliban selama empat hari operasi militer ke Waziristan Selatan.
Militer Pakistan harus mengakui ketangguhan Taliban, karena hingga memasuki hari kelima, militer Pakistan yang menggunakan persenjataan canggih hingga helikopter tempur masih belum mampu melumpuhkan Taliban. (ln/iol/afp)