Jenderal Carzan Syaqlawi, dirjen Departemen Peshmerga (milisi Kurdi) mengatakan bajwa pemerintah Baghdad tidak membayar biaya untuk pasukan Kurdi yang mengakibatkan kesulitan dalam menjalankan tugas yang diberikan kepada mereka dalam menghadapi ISIS.
Pejabat militer Kurdi ,menegaskan bahwa perang melawan ISIS akan memakan waktu bertahun-tahun, dan serangan udara yang dilakulan selama ini hanya akan menghancurkan alat berat milik ISIS namun tak akan mampu melenyapkannya.
Syaqlawi, dalam sebuah wawancara dengan “Rusia Today” mengatakan bahwa senjata yang saat ini dimiliki Peshmerga tidaklah cukup untuk perang melawan ISIS.
Beberapa Negara Eropa sebelumnya telah mengumumkan untuk memberikan bantuan senjata kepada pasukan Peshmerga Kurdi untuk menghadapi ISIS. Dan beberapa pemimpin dalam pasukan gabungan Irak-Kurdi menyatakan bahwa bantuan senjata yang dikirim oleh Perancis telah sampai di wilayah tersebut.
Seorang juru bicara Pesmerga. Hilkurd hakamt menyatakan “pasukan Kurdi sejak dua minggu lalu telah menerima pelatihan dari ahli militer Perancis dalam menggunakan senjata yang diterima dari pemerintah Perancis,” juru bicara tersebut tidak merinci jumlah senjata yang telah diterimanya. (hr/im)