Kepala Staf Gabungan, Laksamana Mike Mullen, mengatakan, bahwa hari pertama serangan yang dilakukan pasukan koalisi berlangsung baik. Mullen berbicara kepada NBC, tujuan serangan udara itu untuk mengefektipkan pemberlakukan zona larangan terbang. Koalisi juga ingin melindungi kekuatan oposisi di Benghazi.
Pesawat-pesawat tempur Amerika melakukan serangan sepanjang hari Minggu, dengan menggunakan pembom B-2 siluman, F-16 dan F-15 dan jet Harrier. Serangan itu dilakukan oleh pasukan Marinir, yang difokuskan terhadap pasukan darat Libya, pertahanan udara dan lapangan terbang.
Sementara pesawat tempur Angkatan Laut AS, EA -18G Growlers, memacetkan radar Libya dan komunikasi. Pesawat terbang Inggris misi pengeboman kearah lapangan terbang, dan pasukan Perancis masih terlibat dalam patroli dan misi serangan udara dekat Benghazi, kata para pejabat.
Pasukan oposisi yang dipukul oleh pasukan Gadhafi, mulai berkumpul kembali di Timur sesudah pesawat tempur sekutu menghancurkan puluhan kendaraan lapis baja pasukan Libyia,di dekat Benghazi.
Pasukan oposisi kembali masuk ke wilayah barat, kota strategis 40 mil kembali ke arah barat kota persimpangan strategis Ajdabiya, ujar pasukan oposi.
Mantan Sekjen Liga Arab Amr Muousa menyerukan dilaksanakan pertemuan darurat membahas krisis Libya, karena telah tejadi eskali perang, yang mempunyai dampak yang luas bagi masa depan Libya. (mh/tm)