Sebuah laporan yang mengejutkan baru-baru ini dilansir oleh militer Inggris yang bertempur di Afghanistan, mereka menyatakan bahwa banyak dari pasukan Taliban merupakan warga asing khususnya warga Inggris.
Prajurit Inggris yang berada di Afghanistan mengalami “Perang Saudara kecil” setelah meningkatnya pertumbuhan para pejuang Mujahidin asal Inggris yang mengadakan traveling ke Afghanistan untuk mendukung Taliban, kata pejabat senior militer Inggris kepada The Independent.
Komunikasi yang dilakukan Taliban menunjukkan beberapa dari mereka merupakan muslim Inggris – beberapa logat yang mereka ucapkan beraksen Midlands – menurut dokumen yang tengah disiapkan oleh lembaga resmi keamanan.
Dokumen tersebut menyatakan bahwa anak muda muslim Inggris telah “memperlihatkan komitmen terhadap Jihad,” perjalanan ke luar negeri yang mereka lakukan meningkatkan militansi mereka, Pakistan dan Somalia menjadi tempat yang paling sering dikunjungi.
”Kami sekarang terlibat semacam perang saudara kecil di ribuan mil jauhnya dari Inggris,” kata salah seorang perwira Inggris.
M15 memperkirakan hingga 4000 muslim Inggris telah melakukan perjalanan ke Pakistan dan sebelum Afghanistan jatuh ke tangan Taliban mereka juga mengunjungi Afghanistan untuk melakukan latihan militer. Keprihatinan utama saat ini adalah beberapa dari mereka telah menjadikan Inggris sebagai sasaran teror mereka. Sekarang telah ada tanda-tanda mereka akan melakukan ‘misi’ yang ditujukan kepada Inggris dan negara barat lainnya.
Somalia juga menjadi tujuan anak muda Inggris, untuk berjuang bersama Al-Qaida yang juga didukung pasukan Islam disana. Seorang anak muda berumur 21 tahun yang besar di Ealing sebelah timur kota London, baru-baru ini meledakkan dirinya di kota Baidoa Somalia – dan menewaskan 20 orang.
Kepala M15 – Jonathan Evans mengatakan, hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi Inggris karena anak muda muslim Inggris telah terdoktrin di Somalia.
Tetapi di Afghanistan pasukan Inggris sekarang berhadapan langsung dengan mereka. Pesawat militer Inggris yang terbang di atas Afganistan diketinggian 40000 kaki melalui peralatan canggih, telah menangkap ‘percakapan’ yang dilakukan pasukan Taliban dan yang mengejutkan mereka logat dari percakapan itu beraksen Midlands dan Yorkshire.
Hal ini cukup mencemaskan bagi pasukan militer Inggris karena peningkatan dari warga Inggris yang ikut berperang bersama taliban dalam beberapa bulan terakhir ini, komunikasi yang di dapat baik di darat maupun udara memperlihatkan adanya suara beraksen Inggris di garis depan pasukan taliban.(fq/ti)