Pasukan Inggris akhirnya menarik diri dari istana Basra dan menyerahkan kontrol keamanannya pada pasukan Irak.
Keputusan Inggris menarik 500 pasukannya dari istana milik bekas penguasa Irak Saddam Hussein merupakan langkah awal sebelum Inggris menyerahkan sepenuhnya kontrol keamanan pada militer Irak akhir tahun ini.
Spekulasi yang berkembang di Inggris, penarikan pasukan Inggris dari Istana Basra tidak lepas dari kepentingan PM Inggris yang baru Gordon Brown. Para komentator politik meyakini, sebelum mengikuti pemilihan perdana menteri, Brown memang menginginkan pasukan Inggris keluar dari Irak atau setidaknya Inggris mengurangi keterlibatannya di Irak.
Ketika berhasil memduduki kursi perdana menteri menggantikan Tony Blair, Brown mendapat tekanan dari Partai Liberal Demokrat untuk menentukan jadwal penarikan pasukan Inggris dari Irak, bersamaan dengan makin memanasnya berita di media massa yang terus menanyakan apa kepentingan Inggris dalam konflik di Irak, yang telah menelan korban 168 tentara Inggris.
Inggris menarik pasukannya di tengah perdebatan antara para mantan jenderal Inggris dan AS tentang konflik Irak. Media AS belakangan santer memberitakan bahwa pasukan Inggris telah gagal bertahan di Basra. Pemberitaan-pemberitaan itu dijawab lewat ediorial yang dibuat oleh menteri luar negeri dan menteri pertahanan Inggris di sebuah koran terbitan AS pekan kemarin.
Dua pensiunan jenderal Inggris dengan pedas mengkritik Washington, khususnya mantan menteri pertahanan AS Donald Rumsfeld, yang dinilai tidak punya perencanaan yang matang pasca invasi ke Irak.
Inggris selama ini menempatkan 5. 000 pasukannya di berbagai lokasi di Basra, mulai dari istana sampai bandara. Analis pertahanan dari mingguan Jane’s Defense Weekly Tim Ripley menilai, penarikan pasukan dari Istana Basra, secara taktik menguntungkan posisi pasukan untuk mengurangi potensi menjadi sasaran serangan para pejuang Irak.
Namun Ripley mengakui perbedaan pendekatan yang dilakukan antara Inggris dan sekutu dekatnya Amerika Serikat yang justru terus melancarkan operasinya ke Irak, akan makin melebar.
Di sisi lain, meski sudah menarik diri dari Istana Basra, para analis militer memperkirakan bahwa Inggris masih akan tetap mempertahankan pasukannya di bandara Basra, karena pasukan Inggris berperang penting untuk melindungi jalur pengiriman suplai untuk tentara AS. (ln/al-arby)