Pasukan India dilaporkan berhasil menguasai Hotel Oberoi di Mumbai. Namun masih berusaha membebaskan para sandera di Yahudi Center yang kemarin juga menjadi sasaran serangan kelompok bersenjata.
Sumber di Hotel Oberoi mengatakan, semua tamu di hotel itu selamat dan hotel sudah diamankan. Laporan al-Jazeera menyebutkan, pada Jumat dinihari tidak terdengar lagi suara tembakan dari hotel tersebut.
Pasukan Komando India selama sepanjang Kamis kemarin berusaha melumpuhkan "kelompok teroris" di Hotel Oberoi dan Hotel Taj Mahal. Direktur Garda Keamanan Nasional India, JK Dutt menyatakan pasukannya secara penuh sudah berhasil mengontrol situasi.
"Kami sangat yakin, kami bisa mencapai tujuan-tujuan kami," kata JK Dutt.
Pejabat kepolisian India juga mengatakan bahwa operasi di Hotel Taj Mahal sudah hampir selesai dan diduga masih ada satu "kelompok teroris" yang terluka di dalam hotel tersebut.
Namun pasukan keamanan India masih berusaha membebaskan para sandera di gedung Chabad Lubavitch, sebuah pusat Yahudi Ortodoks di Mumbai. Sebuah helikopter nampak menurunkan sejumlah pasukan ke gedung Pusat Yahudi itu, begitu juga pasukan darat yang sudah mengepung gedung tersebut.
"Kelompok teroris" hari Kamis kemarin menyerang gedung tersebut dan menyandera sejumlah orang termasuk Rabbi Gabriel Holzberg dan keluarganya. Setelah pasukan Komando berhasil masuk ke gedung tersebut, delapan sandera, termasuk istri Rabbi dan seorang anak berusia dua tahun berhasil diselamatkan. Sementara Rabbi Holzberd dilaporkan mengalami luka-luka.
Sempat terdengar tiga kali ledakan dari gedung Pusat Yahudi tersebut pada Jumat dinihari dan diduga masih ada kelompok penyerang di dalam gedung tersebut.
Kota Mumbai sejak Rabu kemarin menjadi kota yang mencekam setelah serangan yang oleh pemerintah India disebut sebagai serangan "kelompok teroris" yang berjumlah sekitar 100 orang, di tujuh tempat berbeda dalam waktu hampir bersamaan. Kelompok teroris itu melepaskan tembakan membabi buta ke pusat-pusat keramaian di kota Mumbai antara lain ke stasiun-stasiun kereta apai, hotel, Yahudi Center, rumah sakit dan cafe yang banyak dikunjungi warga negara asing.
Pelakunya Masih Misterius
Informasi terakhir, jumlah korban mencapai 120 orang dan 300 orang lainnya cedera. Diantara para korban adalah terdapat sembilan warga negara asing, 11 anggota polisi dan tiga pejabat tinggi aparat keamanan India, termasuk kepala polisi anti-teror kota Mumbai, Hemant Karkare. Serangan "teroris" ini menuai kecaman dari seluruh dunia. Perdana Menteri India Manmohan Singh mengutuk serangan ini dan menuding pelakunya berasal dari luar India.
"Kelompok yang melakukan serangan ini berbasis di luar negara kami, mereka datang dengan satu tekad untuk menimbulkan kekacauan di pusat komersial di kota ini," kata Singh.
Spekulasi bermunculan tentang siapa sebenarnya kelompok yang berada dibalik aksi berdarah di Mumbai ini. Kelompok bernama Deccan Mujahidin lewat email yang disebarkan ke kantor-kantor media massa mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun pengakuan mereka diragukan, karena nama kelompok ini tidak pernah terdengar sebelumnya di India.
Surat kabar India The Hindu, mengutip pernyataan sejumlah penyelidik polisi menyebutkan bahwa tiga dari kelompok penyerang mengaku sebagai anggota Laskar Taiba. Namun Laskar ini juga membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut.
Kantor Berita India Press Trust hari Jumat melaporkan bahwa pasukan keamanan India berhasil menangkap tiga orang dari "kelompok teroris" dari Hotel Taj Mahal dan satu diantaranya disebut-sebut sebagai warga negara Pakistan. Warga Pakistan itu menurut laporan Press Trust, diidentifikasi bernama Ajmal Amir Kamal asal Faridkot, Multan.
Pada Kamis kemarin, Menteri Pertahanan Pakistan Ahmad Mukhtar menyatakan bahwa Pakistan tidak terlibat dalam insiden serangan di Mumbai. Ia menegaskan hal tersebut merespon kecurigaan militer India bahwa ada warga negara Pakistan dalam kelompok penyerang tersebut.
"Dalam kasus-kasus sebelumnya, mereka (militer India) juga bersikap seperti itu, tapi kemudian terbukti kecurigaan mereka salah. Kami sangat positif, Pakistan tidak terlibat dalam serangan ini," tegas Mukhtar.
Sementara laporan Press Trust menyebutkan, warga Pakistan yang diklaim tertangkap itu pada para interogator India mengatakan bahwa ia bersama 12 orang lainnya masuk ke India dengan menggunakan kapal laut, lalu ke Mumbai dengan menggunakan kapal motor. (ln/berbagai sumber)