Opsisi Libya membangun kekuatan untuk perjuangan jangka panjang menghadapi rezim Gadhafi yang memiliki kekuatan militer yang akan bertahan. Usaha menggulingkan Gadhafi menghadapi kekuatan para pendukungnya yang loyal, dan didukung oleh kekuatan militer dan senjata yang canggih.
Pasukan Gadhafi berusaha merebut kembali kota-kota yang jatuh, dan bertempur dengan para pejuang. Sekarang para pejuang menahan serangan dari pasukan pemerintah yang hebat di semua front.
Pasukan setia kepada Gadhafi maju ke kota pelabuhan minyak yang dikuasai oposisi, kota Ras Lanuf, hari Senin, dan terjadi pertempuran yang hebat, serta penduduk meninggakan kota yang diperebutkan itu. Penduduk mundur dan meningglkan kota, termasuk para pejuang oposisi.
Pasukan pemerintahan Gadhafi merebut kembali kota Bin Jawad, menuju Ras Lanuf yang berjarak sekitar 60 km, dan memiliki kompleks minyak utama, saksi mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Puluhan orang tewas dalam pertempuran yang dramatis, Gadhafi berusaha mengambil alih seluruh kilang minyak yang sudah jatuh ke tangan oposisi. Kelompok oposisi yang mula-mula maju ke ibukota Tripoli, tiba-tiba langkah mereka terhenti. Selama beberapa hari sebelumnya kelompok oposisi maju ke arah Barat, yang menuju ke pusat kota Tripoli, tetapi langkah ini berhasil dihambat oleh pasukan yang setia kepada Gadhafi.
"Selama beberapa hari kekuatan oposisi mendapatkan kemenangan, tetapi semalam terlihat bahwa kekuatan pro-Gaddafi mengambil alih beberapa wilayah yang dikuasai oleh oposisi", ujar Jacky Rowland dari Aljazeera, yang melaporkan dari Brega, Senin pagi.
Pasukan pemerintah tampaknya telah "ditarik garis ke gurun pasir", dan menuju ke jalan menuju Sirte, yang merupakan kampung halaman Gaddafi. "Jika para pemberontak ingin memenangka pertempuran Sirte, mereka harus mempersiapkan diri untuk pertempuran sengit di sepanjang jalan", tambah Rowland dari Aljazeera.
Di rumah sakit di Brega, 42 anggota oposisi sedang dirawat, sementara berhasil dikonfirmasi delapan orang tewas dalam pertempuran yang sengit Senin, kemarin.
"Sebagian besar mereka terluka oleh senjata mereka sendiri," katanya. Hal ini disebabkan mereka belum mampu menggunakan senjata dengan baik, dan mereka sangat cepat mendapatkan latihan menggunakan senjata. Pasukan oposisi terdiri dari anak muda yang belum memiliki kemampuan militer, dan mereka baru mendapakan latihan, yang relatif singkat. Sementara itu Az Zawiyah, saksi mata melaporkan bahwa kota itu diserang oleh pasukan pemerintah dengan senjata berat.
Lutif el-Zawee, wartawan melaporkan bahwa kota itu diserang dari berbagai arah, dan asap mengepul di udara, dan masjid di pusat kota terkena tembakan rudal, ujar wartawan Aljazeera.
"Beberapa orang mengatakan, bahwa semua orang muda itu pergi ke garis depan. Tidak ada yang tersisa untuk melindungi kota," kata Abdel-Hamid. Pasukan yang loyal kepada Gadhafi dengan menggunakan helikopter tempur, pesawat tempur dan tank, tetapi behasil dihancurkan oleh pejuang oposisi dengan artileri, roket dan tembakan di beberapa kota, termasuk Bin Jawad, Tobruk, Ras Lanuf dan Misurata.
Bin Jawad, sebelumnya dipegang oleh pemberontak, telah diambil kembali oleh pasukan pemerintah hari Minggu, tetapi pejuang oposisi terus maju, dan merebut kembali beberapa kota Libya strategis dan kota-kota.
Mohammed Ali, seorang pemimpin oposisi dan anggota komite sipil untuk urusan Misurata, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan oposisi tetap melakukan "kontrol yang kuat" dari Misurata. "Kami juga telah menangkap tentara Gaddafi, dan kami akan menginterogasi mereka. Mereka akan ditampilkan di TV," katanya. (mh/aljz)