Berangsur-angsur angkatan bersenjata Ethiopia mulai meninggalkan ibukota Somalia, Mogadishu, setelah beberapa hari terakhir melakukan sejumlah serangan ke beberapa wilayah.
Menurut Mendagri Somalia, Husein Muhammad Aidid, “Pasukan Afrika dari Malawi, Uganda, Nigeria, akan menggantikan peran yang ditinggalkan pasukan Ethiopia dalam beberapa pekan ini.”
Ia menyebutkan bahwa ditarik mundurnya pasukan Ethiopia dari Somalia menjadi bukti bahwa tidak ada proyek politik di balik kedatangan pasukan Ethiopia.
“Mereka hanya datang untuk membantu mewujudkan stabilitas di Somalia, ” katanya.
Sementara itu, Presiden sementara Somalia Abdullah Yusuf mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan Presiden Rwanda Paol Kigame. Ruwanda juga menyatakan tidak akan menyertakan pasukannya bersama pasukan Afrika lainnya untuk hadir di Somalia, melainkan akan membantu bantuan logistik melalui pelatihan pasukan dan kepolisian yang berada di bawah koordinasi pemerintah transisi Somalia.
Di sisi lain, Mahakim Islamiyah mengeluarkan pernyataan sikapnya yang diterima oleh Al-Jazeera. Mereka menyatakan siap untuk bangkit melakukan perlawanan kembali untuk membebaskan Somalia. Dalam pernyataan sikap itu juga disebutkan bahwa seluruh komando di bawah Mahakim Islamiyah dalam kondisi baik dan siap siaga. Disebutkan, bahwa Somal saat ini tengah menghadapi permusuhan segitiga, Amerika, Ethiopia dan Kenya.
Mahakim Islamiyah meminta warga sipil menjauhi sejumlah lokasi yang menjadi tempat bercokolnya pasukan Ethiopia karena dikhawatirkan menjadi korban salah sasaran dalam perlawanan.
Syaikh Ahmad Mumin, salah satu pimpinan Mahakim Islamiyah mengatakan, “Pihak kami akan mulai melakukan perang gerilya terhadap pasukan Ethiopia.” (na-str/aljzr)