Pasukan AS dengan didukung beberapa helikopter, menyerbu kantor konsulat Iran di Arbil, sebelah utara Irak. Dalam penyerbuan itu, pasukan AS menangkap sejumlah orang dan menyita komputer serta dokumen-dokumen.
Informasi tentang adanya operasi penyerbuan itu disampaikan oleh sejumlah pejabat Iran, namun juru bicara Pentagon membantah bahwa gedung yang diserbu pasukan AS pada Kamis (11/1) adalah kantor konsulat Iran.
Seorang pejabat kementerian luar negeri Iran mengatakan, pasukan AS menangkap lima staff termasuk diplomat dan staff konsulat. Sementara pihak militer AS tidak secara langsung menyebutkan dalam pernyataannya bahwa orang-orang yang mereka tangkap adalah warga negara Iran.
Militer AS hanya mengatakan bahwa mereka telah menangkap sekitar enam orang dalam operasi rutin yang biasa mereka lakukan di wilayah Kurdi itu. Keenam orang itu ditangkap karena dicurigai terkait dengan aktivitas yang menargetkan warga Irak dan pasukan koalisi sebagai sasarannya.
Menyusul serangan tersebut, dalam siaran televisi nasional Iran disebutkan bahwa kedutaan besar Iran di Baghdad telah mengirimkan nota pada kementerian luar negeri Irak yang meminta pembebasan atas para staff konsulat Iran.
Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Muhammad Ali Husseini mengutuk penyerbuan tersebut dan mengatakan bahwa tindakan itu melanggar hukum internasional.
"Kegiatan orang-orang di kantor kami di Arbil adalah legal, dalam rangka kerjasama dan telah mendapatkan persetujuan dari pihak Irak, " kata Husseini pada stasiun televisi Iran berbahasa Arab, al-Alam.
Kantor perdana menteri dan presiden Kurdi juga mengecam operasi yang dilakukan dinihari itu dan mendesak militer AS segera membebaskan para pegawai konsulat Iran yang mereka tangkap.
Stasiun televisi lokal menyebutkan, pasukan keamanan Kurdi mengambil alih gedung setelah pasukan AS meninggalkan lokasi penyerbuan.
Sementara itu, beberapa jam setelah peristiwa penyerbuan kantor konsulat Iran di Arbil oleh pasukan AS, Menlu AS Condoleezza Rice memberikan pernyataan. Ia mengatakan, Washington telah memutuskan untuk bersikap tegas terhadap Iran yang menurutnya sudah melakukan ‘agresi’ di wilayah itu. (ln/aljz)