Pasukan anti teroris-Anti Terorist Squad (ATS) kepolisian Mumbai India, menangkap seorang wartawan dari Urdu Times, Danish Syeikh karena dicurigai terkait dengan insiden rangkaian aksi peledakan bom di Mumbai pada 11 Juli kemarin.
Tim ATS yang melakukan penyelidikan atas peristiwa itu mengatakan, Danish tidak secara langsung ikut berperan dalam aksi ledakan bom tersebut. Namun Danish dicurigai terkait dengan sejumlah kelompok militan.
Dalam penangkapan, ATS mengklaim telah menyita dokumen-dokumen yang menunjukkan hubungan Danish dengan organisasi Students Islamic Movement of India (SIMI), yang oleh otoritas India dicurigai berada dibalik aksi ledakan, bersama kelompok Lashkar Attayyiba (LeT). Danish juga diduga punya hubungan dengan sejumlah orang yang telah ditangkap atas insiden 11 Juli kemarin, yang menimpa sejumlah jalur kereta api di kota Mumbai, India.
Aparat kepolisian India, memburu sejumlah aktivis Muslim yang mereka curigai sebagai dalang aksi ledakan di Mumbai. Sejauh ini, polisi sudah menahan delapan orang, termasuk dua bersaudara Faizal dan Muzzamil Syeikh, Dr Tanvir Ansari. Polisi mencurigai Faizal sebagai tokoh kunci dari operasional LeT.
Meski demikian, sampai saat ini otoritas berwenang di India belum bisa membuktikan peran kesembilan orang yang sudah ditahan itu dalam aksi ledakan tersebut atau kaitan mereka dengan pelaku sebenarnya. Beberapa orang yang ditahan, ditangkap hanya berdasarkan informasi bahwa orang yang bersangkutan berkunjung ke Iran melalui perbatasan Pakistan. (ln/worldnews)