Pasukan keamanan Otoritas Palestina yang berada di bawah kendali Presiden Palestina Mahmud Abbas menangkapi sekurangnya 25 warga Palestina yang melakukan aksi unjuk rasa menentang kedatangan Presiden AS George Walker Bush di West Bank, Kamis (10/1).
Para saksi mata mengatakan pasukan Abbas tersebut memukuli para demonstran dengan tongkat kayu dan besi, juga melempari mereka dengan gas airmata, semprotan merica cair, dan popor senjata.
Di Muqata, Presiden AS Bush melakukan pertemuan dengan Mahmud Abbas, tidak jauh dari lokasi aksi unjuk rasa. Anggota parlemen Palestina, Khalida Jarrar, menyatakan bahwa sejumlah peserta aksi terluka saat pasukannya Abbas tersebut menyerbu mereka dengan membabi-buta. Jarrar juga menegaskan jika Bashir Kahyri, pemimpin The Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP) menderita retak di tulang bahunya akibat serangan apsukannya Abbas tersebut. Beberapa demonstran lainnya terlihat berdarah-darah hidungnya, bahkan ada yang patah hidung. Mereka semua dilarikan ke rumah sakit Ramallah.
Khayri sendiri merupakan salah seorang pejabat tinggi PFLP yang pernah dipenjara oleh rezim Zionis selama 16 tahun tanpa pengadilan.
Peserta aksi unjuk rasa yang pecah di West Bank berjumlah tidak kurang dari 1. 000 orang. Walau aksi berjalan dengan damai, namun aksi tersebut ditanggapi dengan brutal oleh pasukan Otoritas Palestina. Beberapa warga Palestina menegaskan jika Abbas telah menjadi kacung dari kepentingan AS dan Zionis Israel. “Abbas, Bush, dan Olmert di mata kami tidak ada bedanya. Mereka semuanya musuh bagi rakyat Palestina!” teriak salah seorang peserta aksi. (Rizki/MNA)